BALI (Panjimas.com) — Jumlah pengungsi terus bertambah seiring dengan laporan yang masuk ke Pusdalops BPBD Provinsi Bali dari berbagai titik pengungsian. Demikian Press Release Rumah Zakat yang diterima Panjimas, Senin (25/9).
Data sementara jumlah pengungsi sekitar Gunung Agung per Minggu (24/9/2017) pukul 12.00 Wita tercatat 34.931 jiwa. Pengungsi tersebar di 238 titik pengungsian yang tersebar di 7 kabupaten di Bali.
Diperkirakan jumlah pengungsi ini akan terus bertambah karena belum semua pengungsi terdaftar. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengungsi keluar Pulau Bali. Pendataan terus dilakukan oleh Pusdalops BPBD Provinsi Bali selaku institusi yang berwenang mengeluarkan data pengungsi secara resmi.
Aktivitas vulkanik dan kegempaan Gunung Agung masih tinggi. Asap kawah putih sedang dengan tinggi 200 meter. Pergerakan magma di dapur magma mendesak batuan masih terus berlangsung. Hingga saat ini Gunung Agung belum meletus.
Berdasarkan pantauan dari Pos Pemantauan Gunung Agung yang terletak di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, juga mencatat sering terjadinya gempa tektonik lokal mencapai 3,5 skala richter.
Sejak pukul 00.00 – 12.00 Wita kemarin (24/9) tercatat 332 kali gempa vulkanik dalam, 211 kali vulkanik dangkal dan 43 kali gempa tektonik lokal.
Sejak hari Kamis lalu (21/9), tim Relawan Rumah Zakat telah berada di lokasi untuk membantu mengkondisikan para
pengungsi. Relawan Rumah Zakat bersama BPBD Bali dan unsur lainnya telah mendirikan posko pengungsi, dapur umum, dan pos hangat.
“Kami juga telah mendistribusikan bantuan logistik untuk dapur umum, membantu pendataan pengungsi serta membantu evakuasi warga sekitar Gunung Agung,” ujar Bagas, Koordinator Relawan Rumah Zakat untuk Aksi Peduli Bencana Gunung Agung.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah tambahan dapur umum dan logistik, selimut, obat-obatan, terpal dan tenda pengungsi
Kondisi Pengungsi
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik dari kegempaan yang terus meningkat maka status Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Provinsi Bali dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) oleh PVMBG Badan Geologi. Level Awas adalah level tertinggi dalam status gunungapi. Status Awas berlaku terhitung mulai tanggal 22/9/2017 pukul 20.30 Wita.
Sementara itu, rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian dan tidak berkemah di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 9 kilometer dari kawah puncak G. Agung.
Ditambah lagi perluasan sektoral ke arah Utara, Timur Laut, Tenggara dan Selatan-Barat daya sejauh 12 kilometer. Di dalam radius ini tidak boleh ada wisatawan atau aktivitas masyarakat di dalamnya.
Jumlah Pengungsi Dan Pos Pengungsian berdasarkan data Pusdalops BPBD Provinsi Bali Jumlah Pengungsi yaitu: Rendang (3556 jiwa), Manggis ( 360 jiwa), Abang (84 jiwa), Sidemen (1638 jiwa), Bebandem (2.544 jiwa), Kr Asem (64 jiwa), Selat (49 jiwa), Buleleng (2445 jiwa), Klungkung (1077 jiwa), Gianyar (88 jiwa), Bangli (284 jiwa), Tabanan (259 jiwa).
Kemudian di Kabupaten Karangasem berjumlah 8295 jiwa, Luar Kabupaten Karangasem (4153 jiwa). Jumlah totalnya ada 12.448 jiwa.Seperti dilaporkan Rumah Zakat, saat ini ada beberapa unsur yang terlibat dalam memberi bantuan, diantaranya: BPBD Provinsi Bali, TNI, PMI, Dinkes, SAR Denpasar, MDMC, Tagana, BPBD Karangasem, BPBD Gianyar, Rumah Zakat, PVMBG dan BNPB.
Rumah Zakat sendiri telah menerjunkan tiga relawannya ke lokasi sebagai Tim Advance, dengan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk support kebutuhan Dapur Umum, mendirikan Pos Pengungsi Dan Relawan Masyarakat Mandiri, support pengaturan lalu lintas, melakukan pendataan, melakukan Evakuasi,, dan memberitahukan kepada masyarakat agar tetap tenang dan selalu waspada.
Saat ini kebutuhan yang mendesak dari warga pengungsi adalah: logistic, dapur umum, air mineral, selimut, obat-obatan, terpal, karpet dan tenda pengungsi. (desastian)