LONDON, INGGRIS (Panjimas.com) – Dai populer asal Inggris Syaikh Anjem Choudary mengungkapkan bahwa dirinya berharap bisa meninggalkan Inggris untuk hidup selamanya di bawah naungan Daulah Islamiyah (Islamic State/IS).
Syaikh Anjem Choudary sangat ingin melepaskan kewarganegaraan Inggris dan tinggal di wilayah kekuasaan Daulah Islamiyah, di Iraq atau Suriah.
Tapi Syaikh Anjem Choudary (47 tahun) yang merupakan mantan pengacara terlatih ini memiliki masalah: ia terjebak di Inggris karena Departemen Dalam Negeri menyita paspornya dan tidak akan menyerahkannya kembali.
Syaikh Choudary telah menyatakan dirinya tidak memiliki keinginan untuk melanggar hukum apapun dengan melakukan perjalanan secara ilegal, yang berarti mau tak mau memaksanya harus tetap tinggal di negara Inggris yang dianggapnya sebagai Darul Kufr.
Syaikh Choudary mengatakan kepada IBTimes UK: “Saya telah merasakan dalam waktu yang lama (tinggal di sini, red.) dan akan lebih baik untuk meninggalkan negara ini karena pemerintah sangat jahat terhadap umat Islam dengan membuat sesulit mungkin bagi kami untuk terlibat dalam kegiatan Islam.
“Jika Departemen Dalam Negeri memberikan paspor saya kembali, saya bisa mulai membuat rencana (hijrah) dengan segera, karena saya akan amat senang membesarkan anak-anak saya di bawah hukum Syariah. Saya pun bersedia melakukan konferensi pers perpisahan di Bandara Heathrow.”
Seorang juru bicara Departemen Dalam Negeri mengatakan: “Kami tidak membahas kasus-kasus individu.”
Dengan mujahidin Daulah Islamiyah pertempuran di sebagian Irak dan Suriah, banyak kota telah berubah menjadi zona perang berbahaya. Tapi Syaikh Choudary siap mengorbankan kenyamanan hidupnya di Inggris, untuk hidup dalam naungan Daulah Islamiyah.
Dia mengaku dia tidak peduli tentang isu-isu keselamatan. “Beberapa daerah ada zona perang, tetapi ada sejumlah besar kawasan di mana orang bisa hidup dengan senang. Saya pikir dalam banyak hal saya akan memiliki lebih banyak kebebasan di bawah Daulah Islamiyah daripada apa yang saya lakukan di sini.”
“Ada sejumlah besar wilayah yang telah dikuasai Daulah Islamiyah selama beberapa tahun. Pelaksanaan Syariah adalah fenomena yang berkembang dan aku bisa pergi ke tempat-tempat lain jika Daulah Islamiyah kehilangan wilayah di Suriah dan Irak.”
Syaikh Choudary dituding telah menyebabkan sejumlah kelompok perkumpulan aktivis Islam di Inggris dilarang oleh Departemen Dalam Negeri, hal ini karena pemerintah Inggris menuduhnya telah menyebarkan kebencian dan ekstremisme.
Bahkan dia juga dituduh sebagai mentor bagi Michael Adebolajo, yang dipenjara seumur hidup karena membunuh tentara Lee Rigby dengan kapak di Greenwich, tahun lalu. [AW/arb]