MOSUL, IRAQ (Panjimas.com) – Daulah Islamiyah (Islamic State/IS) dikatakan berencana untuk memperkenalkan mata uang sendiri ke daerah-daerah yang dikuasai. Mujahidin Daulah Islamiyah diduga ingin membawa kembali dinar, mata uang Islam. Mata uang dinar asli terdiri dari koin bulat emas murni dan dirham dari perak.
Daulah Islamiyah tampaknya ingin memperkenalkan mata uang Islam sendiri sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat kekhalifahan, sebagaimana diberitakan Daily Mail, Senin (10/11/2014).
Mujahidin Daulah Islamiyah dikatakan ingin membawa kembali dinar asli, yang merupakan mata uang yang berasal dari awal Islam. Sementara itu para ulama di Mosul dan provinsi Ninawa di Irak tampaknya telah mengumumkan kembalinya mata uang tersebut di masjid-masjid.
Mata uang yang dikenal sebagai dinar, terdiri dari koin emas murni dan dirham berasal dari perak. Saat ini mata uang tersebut digunakan oleh berbagai negara, tetapi koin yang dibuat berbeda dengan aslinya.
Namun, mujahidin Daulah Islamiyah dipahami berencana mengembalikan dinar yang terbuat dari koin emas dan dirham dari perak asli, dimana pertama kali diperkenalkan pada tahun 643 masehi
Dinar Islam asli adalah koin emas yang beratnya setara dengan 4,3 gram emas. Kemudian dirham dalam Islam, adalah koin perak dengan berat 3 gram perak.
Keduanya berbentuk bulat dan satu sisi koin itu biasanya dicap dengan pesan Islam, sementara sisi lain menampilkan tanggal pencetakan dan masa kekhilafahan.
Sementara ini Daulah Islamiyah secara resmi belum mengkonfirmasi pengenalan mata uang tersebut, meskipun media sosial saat ini dibanjiri dengan klaim bahwa para ulama terkemuka telah mengumumkan rencana tersebut baru-baru ini di Mosul dan Propinsi Ninawa.
Hal ini diyakini Daulah Islamiyah ingin menggunakan mata uang independen di daerah yang dikuasinya sebagai bagian dari perang terhadap Barat.
Mata uang, yang bisa diperkenalkan dalam beberapa minggu ke depan, akan melibatkan perubahan dari dinar reguler dan Lira ke dinar emas dan dirham perak.
Bulan lalu, terungkap bahwa Daulah Islamiyah, telah meraup keuntungan dengan laju yang luar biasa – berpenghasilan sekitar $ 1 juta per hari dari penjualan minyak.
Mujahidin Daulah Islamiyah menambang minyak dari wilayah yang dikuasainya di Suriah dan Irak, dan menjualnya kembali. [AW/DM]