SYAM (Panjimas.com) – Sekitar 300 warga Cina telah bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS). Mereka diberitakan sebagai anggota Pergerakan Islam Turki Timur (ETIM) yang dituding pemerintah Cina sebagai pelaku serangkaian serangan ke wilayah Xinjiang, tempat tinggal warga Muslim Cina, Uighur.
Mereka juga dikabarkan tengah menempuh perjalanan ke Suriah melalui Turki untuk bergabung dengan IS. “Menurut sejumlah sumber informasi, termasuk aparat keamanan di wilayah Kurdi di Irak, Suriah, dan Libanon, sekitar 300 ekstremis Cina tengah bertempur bersama IS di Iraq dan Suriah,” demikian laporan Global Times seperti dikutip oleh Al Arabiya, pada Selasa (16/12/2014).
Sebelumnya, Utusan Khusus Cina untuk Timur Tengah (Timteng), Wu Sike menyebutkan bahwa sebagai anggota ETIM, sebagian besar dari mereka yang akan bergabung dengan Islamic State telah dilatih untuk bertempur di Timur Tengah.
Bergabungnya ratusan warga Cina itu dengan IS membuat pemerintah Cina semakin mengkhawatirkan dampaknya terhadap Xinjiang. Namun, hingga kini tidak ada tanda-tanda upaya pemerintah Cina melakukan tindakan militer untuk memberangus kelompok itu.
Selain itu, Cina juga mengkritik dan eksal dengan pemerintah Turki yang menawarkan tempat tinggal bagi pengungsi Uighur yang meninggalkan tanah airnya melalui Asia Tenggara. Para Muslim Uighur meninggalkan Xinjiang karena mendapat perlakuan diskriminatif dan kejam dari otoritas Budha Cina. [Muhajir/intgn]