Mesir (Panjimas.com) -Sumber sumber medis pada jum’at (30/1) menyatakan, jumlah yang terbunuh lewat serangan kamis malam di Kawasan Utara Sinai yang dilancarkan aktivis jama’ah islam militan bersenjata (mujahidin-red) anti pemerintah naik menjadi 29 dan sedikitnya 50 lainnya luka luka.
Direkotrat Keamanan Timur Mesir mengumumkan bahwa Letnan Kepolisian tewas dalam ledakan bom eid.
Begitu juga sayap Mujahidin Daulah Islamiyah di Mesir, Wilayah Sinai/Ansar Bayt Al Maqdis mengumumkan lewat akun twitter resmi bertanggung jawab atas serangan di Utara sinai (baca: Islamic State Wilayah Sinai Bertanggung Jawab Atas Serangan di Semenanjung Sinai) dan menyatakan serangan tersebut meluas digelar oleh tentara tentara Khilafah di Wilayah Sinai di kota al ‘Eris, Sheikh Zuwaid dan Rafah.
Ia menambahkan, pasukan bersenjata menargetkan Batalion 101 di pinggiran ‘Al ‘Erish, ibu kota kawasan Sinai Utara dengan 3 bom mobil, serangan tersebut mengarah ke sejumlah titik keamanan di El ‘Erish dan Sheikh Zuwaid dan Raffah.
Jama’ah Anshar Baitul Maqdis yang kini berubah menjadi Wilayah Sinai semenjak resmi bergabung dengan Daulah Islamiyah aktif menggelar serangan di semenanjung sinai.
Saluran Media Resmi mengatakan bahwa presiden Abdel Fattah Al Sisi mengunjungi Ethiofia pada kamis sore bersama segenap Mentri Pertahanan Jenderal Sidqi Subhi dan tim Kepala Staf Mahmoud Hijazi untuk menindaklanjuti situasi di Sinai utara. Radio Suara Mesir “Al-Sisi memiliki agenda mengadili para penyerang dan menghancurkan tempat persembunyian mereka.”
Dalam pernyataan tentara yang diedarkan di laman Jubir Resmi Militer lewat facebook menyatakan ”sejumlah teroris (baca:mujahid) pada sore ini menyerang beberapa kantor pusat dan fasilitas angkatan bersenjata di kota al ‘erish menggunakan bahan peledak (bom). [Nz/reuters]