JAKARTA (Panjimas.com) – Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) yang dulu bernama Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) sejak bulan Ramadhan 1435 H lalu tidak dipungkiri lagi memang menjadi perbincangan hangat di dunia internasional karena keberhasilannya menguasai sebagian besar wilayah di Iraq dan Suriah, serta pendeklarasian Khilafah Islamiyyah.
Salah satu yang juga menarik perhatian dunia internasional adalah cara IS/ISIS dalam menyebarkan pengaruhnya kepada umat Islam dan masyarakat dunia, yakni melalui media sosial atau sosial media (sosmed).
Media sosial Twitter mencatat dalam periode 27 Februari hingga 2 Maret 2015, kicauan tentang IS/ISIS dari Indonesia berkontribusi 20 persen dari total tweet di seluruh dunia.
Seperti dikutip dari akun CEO Provetic @Iwan9A10A, pada Jum’at (6/3/2015), dalam kurun empat hari pemantauan di Twitter Indonesia terdapat rerata 5.400 tweet tentang IS/ISIS per hari. Pada periode yang sama, total tweet global soal IS/ISIS adalah 112.075, sementara dari Indonesia adalah 21.722 tweet.
Terkait dengan muatan sentimen kicauan, Provetic memetakan 66 persen tweet tentang IS/ISIS dari Indonesia bersentimen netral. Ini artinya mayoritas diskusi tentang IS/ISIS di Twitter bersumber dari liputan media massa. Sentimen negatif sebanyak 21 persen dan sentimen positif tentang IS/ISIS adalah 13 persen. [GA/Ant]