SOLO (Panjimas.com) – Komunitas Masjidku Makmur (KMM) bekerjasama dengan Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Jateng, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo dan sejumlah elemen Islam Kota Solo kembali mengadakan tabligh akbar tentang bahaya paham sesat Syi’ah dan Komunis pada Ahad (31/5/2015) pagi.
Tabligh akbar yang diselenggarakan di Masjid Agung Kraton Surakarta akbar bertajuk “Bersihkan Masjidmu dari Paham Sesat Komunis & Syi’ah” itu menghadirkan 3 narasumber berskala nasional yang berkompeten dibidangnya masing-masing.
Mereka adalah ustadz Muh Halim Naharusurur SH (Pimpinan Ponpes Takmirul Islam Solo), Ustadz Andri Kurniawan M.Ag (Pengamat Komunisme dan Pimpinan DDII Malang Jatim) dan ustadz Farid Achmad Okbah MA (Pakar Aliran Sesat Syi’ah dan Anggota Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Jakarta).
Acara yang dijadwalkan akan dimulai pada pukul 08.00 WIB akhirnya mundur pada pukul 09.00 WIB karena adanya sesuatu hal. Tabligh akbar “Bersihkan Masjidmu dari Paham Sesat Komunis & Syi’ah” jilid 2 ini diawali dengan sejumlah sambutan-sambutan.
Sambutan pertama dari takmir Masjid Agung Kraton Surakarta yang disampaikan oleh sekretaris takmir masjid mewakili ketua takmir masjid, Bp Muhtarom. Sambutan kedua disampaikan oleh Bp Suripto selaku sekretaris MUI Solo mewakili Ketua MUI Solo, Prof Dr dr Zaenal Arifin Adnan. Sambutan ketiga disampaikan oleh Said Romadhon mewakili Wakil Walikota Solo, Ahmad Purnomo. Dan sambutan keempat disampaikan oleh Ketua DDII Jateng, ustadz Aris Munandar Al-Fath Lc.
Seusai sambutan yang memakan waktu sekitar setengah jam, tabligh akbar kemudian dilanjutkan dengan acara inti yakni penyampaian materi dari para narasumber.
Ustadz Halim sebagai pemateri pertama menyampaikan materi tentang wajibnya umat Islam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah menjalin ukhuwah dan persatuan untuk menghadapi musuh-musuh Islam. Putra pendiri Ponpes Takmirul Islam Solo, KH Naharus-Surur ini juga menghimbau umat Islam agar tidak menjadikan persoalan furu’iyyah sebagai ajang perdebatan dan perselisihan yang sampai menimbulkan kebencian dan permusuhan.
Ustadz yang disepuhkan dalam Jama’ah Tabligh (JT) Kota Solo ini juga mengharapkan para tokoh Islam di Solo agar menjaga persatuan. Jika ada perbedaan pendapat, lanjut ustadz Halim, hendaknya dibicarakan dan diselesaikan dalam level ustadz dan tokoh.
Sementara itu, ustadz Andri Kurniawan lebih banyak memaparkan data dan fakta sejarah terkait pergerakan Komunis dan PKI sejak Indonesia sebelum merdeka, setelah merdeka dan hingga sekerang ini disaat Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut pimpinan Ma’had Firqotun Najiyah Malang ini, rencana Komunis untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Komunis tinggal selangkah lagi. Dan pembantaiaan Komunis terhadap TNI dan umat Islam akan lebih dahsyat jika dibanding tahun 1965 silam. Untuk itu, ustadz Andri menghimbau TNI dan umat Islam untuk menyiapkan diri menghadapi kebangkitan Komunis Gaya Baru (KGB).
Sedangkan ustadz Farid Okbah sebagai pemateri terakhir atau ketiga mengingatkan umat Islam bahwa pergerakan aliran sesat Syi’ah sangat rapi dan tersembunyi. Ustadz Farid juga menyatakan bahwa dibandingkan dengan Komunis, aliran sesat Syi’ah itu jauh lebih berbahaya.
Untuk itu, ustadz Farid mengajak umat Islam bangun dari tidurnya dan mempersiapkan diri dalam melihat realita dan pergerakan Syi’ah. Sebab target Syi’ah untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari imperium Persia Majusi ditargetkan akan dicapai pada tahun 2018 – 2020. [GA]