BEKASI (Panjimas.com) – Ketua Yayasan Al-Islam Islamic Center, Pondok Gede, Bekasi, Ustadz Farid Ahmad Okbah mengungkapkan hal mengejutkan apa yang terjadi di Kampung Sawah.
Kampung Sawah, Pondok Gede, Bekasi adalah tempat dimana Pesantren Tinggi Al-Islam yang dikelola Ustadz Farid berdiri. Ternyata, tantangan dakwah di daerah tersebut amatlah besar. Selain jadi sasaran Kristenisasi, ternyata aliran sesat pun begitu marak di tempat tersebut.
“Penyakit Bekasi ini rupanya fokus di Kampung Sawah dan itu menjadi pola nasional. Karena gereja terbanyak itu adanya di Kampung Sawah, kemudian Syiah pun membikin masjid besar di Kampung Sawah, namanya Al-Mahdi,” kata Ustadz Farid dalam Urun Rembug Ulama Se-Bekasi Raya di Aula Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi, pada Jum’at (5/6/2015).
Rupanya ada kawan-kawan kita yang meneliti tentang gerakan Yahudi di Indonesia itu menemukan data di Belanda, bahwa gerakan Yahudi di Indonesia itu dulu pusatnya di Pondok Gede. Jadi Pondok Gede itu ternyata terjemahan dari Grand Lodge, Lodge itu tempat perkumpulan Yahudi, Grand itu Gede
Pembina lembaga sosial Infaq Dakwah Center (IDC) itu juga menyebutkan, tak hanya Kristenisasi dan aliran sesat, ternyata Pondok Gede pernah menjadi pusat gerakan Yahudi di Indonesia.
“Rupanya ada kawan-kawan kita yang meneliti tentang gerakan Yahudi di Indonesia itu menemukan data di Belanda, bahwa gerakan Yahudi di Indonesia itu dulu pusatnya di Pondok Gede. Jadi Pondok Gede itu ternyata terjemahan dari Grand Lodge, Lodge itu tempat perkumpulan Yahudi, Grand itu Gede,” ungkapnya.
Gerakan Yahudi di Pondok Gede memiliki peran mengacaukan umat Islam di Indonesia. Hingga akhirnya, gerakan tersebut dilarang oleh Presiden Soekarno di masa Orde Lama.
“Kemudian mereka bekerja diantaranya itu menangani agama untuk mengacaukan umat Islam dan sekaligus menangani PKI. Jadi di sebelah sini ada Kampung Sawah, di sebelah sana itu ada Lubang Buaya, di tengah-tengah itulah gerakan Yahudi, yang mereka itu termasuk pertemuan tingkat nasional kemudian dilarang oleh Pak Karno pada tahun 1962,” imbuhnya.
Garapan mereka di Kampung Sawah itu tetap masih jalan sampai sekarang, termasuk ada ibadah-ibadah Yahudi yang mereka laksanakan di Kampung Sawah, dengan pakaian hitam-hitam, nyembeli ini dan itu, minum darah dan sebagainya, nah itu yang justru terjadi di Kampung Sawah
Meski demikian, sisa-sisa gerakan Yahudi masih tetap berjalan. Bahkan ritual-ritual gerakan Yahudi pun masih dilakukan.
“Garapan mereka di Kampung Sawah itu tetap masih jalan sampai sekarang, termasuk ada ibadah-ibadah Yahudi yang mereka laksanakan di Kampung Sawah, dengan pakaian hitam-hitam, nyembeli ini dan itu, minum darah dan sebagainya, nah itu yang justru terjadi di Kampung Sawah,” ujarnya.
Untuk itu, Ustadz Farid meminta para ulama, baik di Kota maupun Kabupaten Bekasi, bersama-sama untuk memperhatikan kondisi di Kampung Sawah, Pondok Gede, Bekasi, untuk membendung Kristenisasi, Yahudisasi dan aliran sesat di tempat tersebut. [AW]