BEKASI (Panjimas.com) – Peneliti dan pakar aliran sesat Syiah, Ustadz Farid Ahmad Okbah MA membeberkan fakta-fakta bahaya Syiah yang mengancam umat Islam.
Ustadz Farid meninjukkan sebuah buku berjudul Para Pengawal Agama, yang ditulis oleh Murtadho Askari dan Sayyid Ali Khumaini, pimpinan tertinggi Syiah di Iran. Dalam buku tersebut, dikatakan, Sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, umat ini melakukan apa yang dilakukan umat-umat terdahulu, mereka menyimpangkan Islam hingga zaman Muawiyah, yang tersisa dari syariat ini hanya namanya saja.
“Perhatikan! Dia menolak semua perjuangan umat Islam dari masa Abu Bakar As Siddiq sampai zaman Muawiyah. Ini bentuk pengingkaran secara nyata terhadap perjuangan Islam yang selama ini telah membangun peradaban dan meruntuhkan sekaligus peradaban Persia dan Romawi,” kata Ustadz Farid Okbah dalam orasinya saat Deklarasi ANNAS Bekasi Raya, di Masjid Nurul Islam, Islamic Center, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Ahad (21/2/2016).
Inisiator Majelis Intelektual Muda Indonesia (MIUMI) ini melanjutkan, dalam buku yang sama juga disebutkan, fakta utama menunjukkan bahwa kehidupan suci para imam Ahlul Bait selalu mengandung orientasi politik. Artinya, dalam hal ini, kepentingan utama aliran sesat Syiah adalah menguasai pemerintahan suatu negara dengan berbagai cara, lewat kudeta sekalipun.
“Mereka membawa nama Ahlul Bait, sementara Ahlul Bait berlepas diri dari kerja-kerja Syiah yang ujungnya adalah kudeta, telah terbukti Iraq jatuh ke tangan mereka, Suriah yang Syiah Nushairiyah hanya 10-11% telah menguasai Suriah,” ungkapnya.
Sementara di Indonesia, geliat Syiah semakin membahayakan. Mereka sudah menyusup ke partai politik dan duduk sebagai anggota DPR RI. Syiah juga memiliki Ormas-ormas yang terdaftar resmi seperti IJABI dan ABI, seolah pemerintah mengizinkan mereka menyebarkan paham sesatnya. Termasuk LSM, sekolah dan pesantren pun berdiri di mana-mana.
Menurut Ustadz Farid, Syiah memiliki teori mengendalikan negara-negara lain, yang disebut dengan teori Ummul Qura. Di samping itu, mereka juga memiliki doktrin radikalisasi para penganutnya.
“Apa yang mereka tanamkan kepada penganut Syiah, yang mereka tanamkan dalam doktrin mereka, yaitu; kullu yaumin asyuro, wa kullu ardhin asyuro, setiap hari adalah asy syura dan setiap bumi adalah asy syura. Makanya, di mana di situ ada Syiah, mereka harus menguasai negeri itu untuk dirubah menjadi Syiah. Kalau ini tidak dihentikan maka akan menjadi bahaya bagi kita,” ujarnya.
Namun demikian, ada satu hal yang cukup ditakuti oleh aliran sesat Syiah, yakni gerakan anti Syiah yang kini mulai berjuang menyadarkan masyarakat.
“Yang mereka takuti adalah ANNAS, karena semua kelompok ahlus sunnah menyatu di situ dan kita hadang Syiah, sampai mereka tutup di Indonesia atau mereka tidak ada sama sekali di Indonesia,” tandasnya. [AW]