Jakarta, Panjimas – Muhammadiyah terus berkiprah sentrifugal menjadi pelopor kemajuan. Di sebagian kawasan terjauh, ketika negara dan ormas lain belum hadir, Muhammadiyah hadir menebar kemaslahatan bagi seluruh warga bangsa tanpa mengenal batas agama, suku, ras, golongan, dan sekat-sekat sosial-politik.
Hal itu seperti yang disampaikan dan dikirim langsung secara tertulis oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir kepada Panjimas, Senin (20/11/2023).
“Dengan berbagai pencapaian tersebut, maka menjadi keliru dan tidak adil manakala kehadiran Muhammadiyah hanya diukur dengan parameter jumlah anggota dan lumbung suara politik lima tahunan,” tuturnya.
Lebih lanjut dirinya juga mengatakan kalau Muhammadiyah mesti ditempatkan sebagai kekuatan strategis bangsa yang keberadaannya mesti ditakar dari kontribusinya yang signifikan dalam usaha membebaskan, memberdayakan, mencerdaskan, menyejahterakan, mencerahkan, serta memajukan kehidupan bangsa.
“Di bawah bayangan saya, Muhammadiyah merupakan kunci karenanya Indonesia menjadi satu-satunya negara yang berhasil menjalankan amal sosial dan amal agamis yang boleh diamati sebagai model untuk seluruh dunia, tidak untuk organisasi muslim saja, tapi juga orang lain di negara-negara lain,” kata Haedar
Seperti diketahui ilmuwan ternama dari Boston University AS, Robert Heffner memuji Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan terbesar di dunia. Adapun semua kiprah yang dilakukan Muhammadiyah selama ini menurut Haedar menjadi bukti keberkahan dan kesuksesan dari organisasi Islam di Indonesia yang sudah berdiri selama 111 tahun itu.