SOLO (Panjimas.com) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univerista Sebelas Maret (UNS) turun ke jalan berdemo di Bundaran Gladak, Solo, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas kasus korupsi E-KTP, Senin (9/10/2017).
Puluhan anggota BEM UNS yang terdiri dari BEM Fakultas Hukum UNS, BEM Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik UNS dan BEM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS membawa poster gambar Setya Novanto bertuliskan “Papa Hebat! Lolos Lagi!”.
Rizki korlap aksi BEM UNS juga meminta KPK melanjutkan proses hukum tersangka Setyo Novanto yang telibat mega proyek E-KTP. Dia mengungkapkan pencabutan status tersangka Setya Novanto mencederai dan mengecewakan masyarakat.
“Papa Setyo Novanto kan sudah sering terlibat kasus-kasus korupsi. Kita tahu dia selalu lolos dari jerat hukum yang menimpanya. Untuk itu kita minta KPK terus mengusut tuntas kasus tersebut,” ujarnya.
Rizki menuturkan bahwa Papa Setya Novanto terjerat kasus berawal dari import beras pada 1995, kemudian tahun 1999 terlibat namanya pada kasus Cassie Bank Bali. Tak cukup itu, tercatat nama Setya Novanto juga pada kasus PON Riau. Hingga akhirnya keterlibatan skandal korupsi mega proyek E-KTP.
“Kami mengecam adanya kecacatan hukum dalam kasus praperadilan penetapan tersangka Setya Novanto. Dan kami menuntut agar hukum ditegakkannya seadil-adilnya,” pungkasnya. [SY]