JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) menilai pernyataan Desmond sangat aneh, jika mempermasalahkan tentang keberadaan laskar. Bagaimana tidak? Istilah laskar sendiri digunakan oleh Gerindra, partai politik tempat Desmond bernaung hingga menjadi wakil rakyat.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bahkan pernah melantik ribuan Laskar Pandu Garuda (LPG) dari divisi Raden Brawijaya, di lapangan Pacuan Kuda Pasuruan, Minggu, 6 Mei 2018. Baru-baru ini, Laskar Pandu Garuda, sebagai salah satu sayap partai Gerindra juga mengadakan apel jelang Pilkada serentak, pada Senin (30/11/2020).
Selain itu, banyak berbagai pihak yang menggunakan istilah laskar, seperti Laskar Rakyat Jokowi, Laskar Manguni hingga supporter sepak bola Sri Wijaya FC, Laskar Wong Kito.
“Aneh memang pernyataan Desmond M. Pdhl selain Laskar zaman pra kemerdekaan, ada jg Laskar Manguning (Manguni, red.), Laskar Jokowi, Laskar Pelangi, bahkan Laskar Gerindra. Mrk mau bikin negara apa? Laskar FPI dg seragam putih2 justru dikenal terdpan bantu warga saat bencana,” kata Hidayat Nur Wahid melalui akun twitter pribadinya, pada Sabtu (12/12/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa menyinggung tentang pembentukan Laskar FPI. Hal itu disampaikan Desmond dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi III DPR dengan keluarga korban laskar FPI yang gugur dalam insiden di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Desmond mempertanyakan, apakah tujuan adanya laskar untuk mendirikan negara Islam?
“Nah, Laskar sekarang tujuannya apa, mau mendirikan negara Islam? Itu melawan konstitusi,” kata Desmond dalam RDPU yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (10/12).
Politikus Gerindra itu berpendapat istilah laskar sama dengan tentara yang biasanya digunakan untuk menghadapi situasi perang.
“Kalau ini laskar, kan tentara. Jadi bingung juga saya, laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa? Saya juga jadi bingung. Ya kalau ini laskar, ini kan perang, juga enggak benar ini,” ujarnya. [AW]