JAKARTA, (Panjimas.com) – Bakal Calon Gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra mendapatkan teror. Bentuk teror tersebut adalah pengrusakan pada mobil pribadinya yakni dengan penyiraman cat.
Kejadian tersebut terjadi saat Yusril menghadiri acara syukuran warga Bidara Cina, Jakarta Timur yang memenangkan gugatan PTUN melawan Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok).
Meski demikian pakar hukum tata negara ini tak berniat melaporkan hal tersebut ke aparat berwajib.
“Saya tidak berminat melaporkannya ke polisi. Saya maafkan sajalah pelakunya” ujarnya Selasa, (3/5/2016).
Yusril tidak menganggap itu sebagai “Teror” mental dan sejenisnya yang akan membuat dia surut dalam membela rakyat tertindas dan terpinggirkan.
“Bahwa dalam kita memperjuangkan sesuatu pasti akan ada yang setuju dan tidak setuju. Hal seperti itu lumrah terjadi dalam alam demokrasi. Tapi demokrasi memerlukan kedewasaan agar kita hidup damai dalam perbedaan”. tambahnya.
Orang yang menuangkan cat ke mobil saya itu anggap saja belum dewasa dalam berdemokrasi sehingga dia gunakan cara-cara seperti itu untuk mengekspressikan perbedaan pendapat dan kepentingannya.
“Sebagian besar warga Bidaracina meski hidup sederhana malah cukup dewasa dalam berdemokrasi. Mereka melawan Gubernur Ahok tidak menggunakan cara-cara brutal, tapi menggunakan hukum untuk mengalahkan Gubernur dan mereka berhasil.” pungkasnya. [RN]