MOSKOW, (Panjimas.com) – Rusia menegaskan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan agresi nuklir terhadap negaranya ataupn sekutunya sebagai serangan nuklir.
Saat berpidato di depan Majelis Federal Rusia, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa tanggapan terhadap serangan semacam itu akan segera dilakukan.
Ia menambahkan bahwa Rusia mampu untuk mencegah ancaman serangan nuklir dan Rusia pun memiliki persenjataan modern.
Saat mendukung pernyataannya, Putin menampilkan model-model baru persenjataan Rusia.
Rusia telah mengembangkan sebuah generasi baru rudal balistik antar-benua kelas berat yang disebut “Sarmat” (Setan), dengan spesifikasi hipersonik dan dilengkapi dengan bantuan penetrasi. Hal ini membuat ‘Sarmat’ tak terkalahkan, pungkas Putin.
Presiden Rusia itu juga berbicara tentang rudal jelajah X-101, underwater UAV (Unmanned Aero Vehicles) ”drone jelajah bawah laut” yang melebihi kecepatan kapal selam, dan sistem hipersonik Kinzhal (Dagger), dikutip dari AA.
Putin mengatakan sistem rudal Avant-garde glider baru mencapai target seperti meteorit dengan suhu di permukaannya mencapai 160-200 derajat Celsius.
Putin menambahkan bahwa model tersebut telah teruji dan sekarang sedang diproduksi secara massal.
Putin menambahkan senjata baru tersebut tidak melanggar kesepakatan internasional dan dikembangkan untuk menjaga keseimbangan kekuatan sebagai tanggapan atas tindakan Amerika Serikat.[IZ]