Madinah, Panjimas – Sudah lebih dari 61.653 jemaah haji Indonesia dari 162 kloter sampai di Madinah. Mereka datang dari berbagai penjuru negeri dan berbagai daerah di tanah air tercinta. Tentu menarik untuk mengintip dan mengulik isi koper yang dibawa jemaah haji tersebut.
Dari pantauan Petugas Haji MCH dalam awal-awal kedatangan kloter pertama di Bandara Madinah terdapat beberapa barang bawaan jemaah haji yang unik dan menarik. Seperti hal yang ada dibawah ini :
Saat sebuah koper milik jemaah haji memasuki ruang pemeriksaan barang bagasi di bandara haji Madinah, petugas bandara Saudi melihat sebuah koper yang terdeteksi adalah sebuah alat elektronik yang besar. Segera petugas bandara tersebut meminta koper tersebut untuk dibuka dan dilihat isinya.
Dengan sigap petugas PPIH Bandara ikut menyaksikan pembukaan koper bagasi milik jemaah haji tersebut dengan didampingi tim petugas tenaga pendukung dari unsur masyarakat Indonesia yang ada di Saudi yang direkrut Kemenag sebagai petugas haji.
Tenaga Pendukug Petugas Haji Indonesia yang bernama Abdullah ini pun bingung setelah terbuka isi koper jemaah haji tersebut isinya adalah sebuah alat elektronik Tape Radio yang berukuran besar dan memenuhi sebagian ruang koper.
Karena bukan barang yang dilarang dan bukan barang berbahaya akhirnya petugas imigrasi bandara meminta untuk menutup kembali koper tersebut.
Abdullah, sang tenaga pendukung Petugas Haji Indonesia itu pun dibuat bingung dengan tujuan dan maksud dari dibawanya alat Tape Radio yang besar tersebut untuk apa saat melaksanakan ibadah haji.
“Entahlah saya juga tidak tahu tujuannya alat elektronik itu dibawa saat haji, tapi untungnya tidak bermasalah dan tidak disita petugas imigrasi bandara,” ujar Abdullah saat ditanya isi koper tersebut.
Barang isi koper jemaah haji Indonesia lainnya yang juga pernah diminta dibuka dan diperiksa petugas bandara Madinah adalah berisi sejumlah alat pancing berukuran sedang yang biasa digunakan para pemancing jika hendak memancing ikan.
Untuk barang berupa alat pancing ini juga sama tidak disita dan diambil petugas. Hanya diliat dan diperiksa saja. Selebihnya kembali dimasukkan alat-alat pancing tersebut kedalam koper milik jemaah. Untuk yang barang alat pancing itu juga kembali tidak bisa dikonfirmasi maksud dan tujuan dibawa saat haji.
Karena waktu pemeriksaan barang koper bagasi sang pemilik tidak bersamanya alias terpisah antara pemeriksaan barang bagasi dan pemeriksaan orang di bagian imigrasi bandara.
Menjadi menarik dan unik barang yang dibawa oleh jemaah haji Indonesia di dalam koper saat melaksanakan ibadah haji. Mungkin hal tersebut diatas tidak bisa di jumpai dan dilakukan jemaah haji negara lain. Semoga seluruh jemaah haji Indonesia bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik, lancar dan peroleh predikat haji mabrur. Aamiin