KUALA LUMPUR, (Panjimas.com) — Masjid di Malaysia baru-baru ini melarang kunjungan turis setelah menjadi viralnya sebuah video 2 turis perempuan dengan pakaian minim menari-nari di depan situs ibadah umat Muslim di Kinabalu itu.
Kedua turis perempan itu berasal dari Asia Timur dan diyakini merupakan warga negara asing. Adegan tarian seksi keduanya difilmkan saat mereka sedang mengenakan celana pendek dan atasan minim serta mengekspos bagian antara dada dan perut badannya di halaman luar Masjid Pusat di Kota Kinabalu.
Situs masjid ini dikenal secara populer bagi para pengunjung dan kelompok turis, Masjid ini sangat terkenal karena kubah biru dan kubah emasnya yang besar serta menara-menara masjid yang penuh ornamen.
Masyarakat dan kelompok-kelompok Muslim setempat dilaporkan sangat marah dengan difilmkannya adegan tarian seksi oleh turis di luar Masjid Kinabalu tersebut.
Seorang pengunjung lain yang merasa marah dengan adegan itu tampak terdengar dalam video yang mengatakan: “Mengapa mereka tidak jatuh dari tembok?”, seperti dilansir dari Arab News.
Ketua Takmir Masjid Jamal Sakaran pada akhir pekan lalu mengecam keras “perilaku yang tidak dapat diterima oleh turis asing itu”.
Ketua Takmir Masjid mengumumkan penghentian sementara bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke Masjid Pusat Kinabalu di negara bagian Sabah.
Jamal Sakaran menambahkan langkah pelarangan sementara itu bertujuan untuk menjaga kesucian Islam.
Namun, hingga kini masih belum diketahui berasal dari kebangsaan mana para perempuan yang terlibat dalam ‘tarian seksi’ itu.
Menteri Pariwisata Negara Bagian Sabah Christina Liew mengatakan kepada surat kabar The Star, bahwa pemerintah tidak akan mengambil tindakan hukum terhadap pasangan itu karena mereka mungkin tidak menyadari keparahan tindakan mereka. Akan tetapi pihak berwenang ingin melacak mereka untuk menjelaskan bahwa “sesuatu yang mereka anggap sebagai ‘kesenangan’ sebenarnya merupakan perilaku tidak sopan dan tidak benar di Sabah.”
Sejumlah besar wisatawan – baik lokal maupun asing – sering kali mengunjungi masjid pusat Kinabalu itu, yang terletak pemberhentian singkat di Kota Kinabalu sebelum menuju ke wilayah hutan-hutan Sabah untuk melihat para satwa liar yang hidup di hutan rimba.
Untuk diketahui, para wisatawan biasanya dapat mengunjungi Masjid-Masjid di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim itu, di mana kebanyakan dari Muslim Malaysia mempraktikkan moderasi Islam, ketika berkunjung ke Masjid-Masjid Malaysia para wisatawan disarankan untuk mengenakan pakaian sederhana dan sopan.
Ini bukan pertama kalinya perilaku wisatawan asing menuai kontorversi dan kecaman luas karena dinilai tidak menghormati budaya lokal di Sabah.
Pada tahun 2015, empat wisatwan Barat mengaku bersalah atas tuduhan berbuat cabul karena melakukan pengambilan foto telanjang di puncak Gunung Kinabalu, perilaku ini di kemudian hari dinilai sebagai sebuah tindakan yang dipersalahkan sehingga menyebabkan azab datang berupa gempa yang mematikan.[IZ]