• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home INSPIRASI

Sebelum Ajal Datang & Hilangnya Nyawa, Segeralah isi Baterai Lampu Kubur Kita

30 Apr 2015
in INSPIRASI, Salafus Shalih
Reading Time: 4 mins read
A A
Sebelum Ajal Datang & Hilangnya Nyawa, Segeralah isi Baterai Lampu Kubur Kita
0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

(Panjimas.com) – Sebelum ajal datang menjemput dan setelah nyawa dicabut serta ditempatkan di kuburan, iman dan perbuatan baik kita menghasilkan cahaya yang secara otomatis menerangi kegelapan kuburan yang akan memberikan kenyamanan di alam kubur sampai Hari Kiamat.

Disejumlah tempat di mana ada pemadaman listrik, kita lihat begitu banyak iklan beredar untuk menawarkan lampu darurat berupa generator, kompor gas dan apa pun yang menawarkan solusi instan untuk mengatasi pemadaman listrik yang dapat dipastikan akan merugikan si pengguna listrik, terutama dalam hal materi.

Di mana pun pemadaman listrik begitu dirasakan sangat mengganggu segala aktivitas. Listrik, kini sudah menjadi kebutuhan pokok manusia. Bukan hanya individu, tapi juga segala sektor kehidupan, termasuk bisnis dan industri yang tentunya menghasilkan lembaran rupiah. Manusia begitu tergantung pada listrik. Karenanya, mereka berani membayar mahal untuk suatu alat yang kiranya bisa mengatasi masalah ini.

Berbagai keluhan dilontarkan, dan dimuat di berbagai media guna menunjukkan betapa sabar dan tolerannya mereka menghadapi pemadaman listrik yang sedang berlangsung. Meski mereka mengeluh akibat terlalu banyak ketidaknyamanan yang dialami, kehilangan jam kerja dan kerugian dalam bisnis, namun semua orang mau tidak mau akhirnya menerima, bahkan beberapa jam beraktivitas tanpa listrik.

Sebagai solusi, ketika terjadi pemadaman listrik, secara otomastis lampu darurat akan mengambil alih tanggungjawab untuk memberikan cahaya. Dan, generator lah yang akan mengambilalih untuk memberikan listrik.

Lampu darurat yang kita beli harus dicolokkan dulu ke pusat listrik untuk mengisi baterai, sehingga ketika kita mengalami kegagalan atau pemadaman listrik, secara otomatis mereka aktif dan memberikan cahaya. Bagi kondisi darurat ini, lampu darurat sangat bermanfaat untuk penerangan dalam waktu cukup lama.

Sementara itu, kita tidak melihat apa pun yang terjadi ketika baterai sedang diisi. Yang kita tahu bahwa sesuatu yang sangat penting sedang kita beri asupan energi listrik yang kelak akan memberikan manfaat ketika ada kegelapan.

Kita memiliki jaminan bahwa saat pemadaman terjadi, ada kekuatan lampu darurat yang akan segera aktif. Namun jika tidak terpasang dengan baik, sampai kapan pun sebuah penerangan apapun tidak akan kita dapatkan. Kita akan tetap dalam kegelapan ketika ada pemadaman listrik.

Pentingnya Cahaya di Alam Kubur Bagi Manusia

Begitu pun dengan pemadaman yang terjadi pada kehidupan manusia kelak di alam kubur yang sudah pasti akan dialami setiap makhluk yang bernyawa.

Ketika “lampu hidup” kita dimatikan, ketika kita mendapat jatah dari Sang Pencipta berupa kematian, sebanyak dokter ahli dihadirkan pun tidak akan bisa memberikan sedikit pun pengobatan yang menyembuhkan, atau penerangan untuk sekadar menemani mereka ketika di alam kubur yang begitu gelap tertutup tanah, kembali pada pangkuan Sang pemberi Kehidupan, yakni Allah SWT.

Kematian & Bumi Sebagai Tempat Kembali

Lantas, sudahkah kita bertanya pada diri sendiri, “Apa yang sudah kita persiapkan untuk penerangan alam kubur, ketika terjadi pemadaman listrik (nyawa dicabut)? Apa yang akan terjadi ketika hidup kita dimatikan secara permanen dan kita harus memasuki kegelapan kubur?

Di sini, dalam kehidupan dunia ini, kita memiliki lampu darurat dan generator. Tapi hal yang sama tidak akan menjadi bantuan kepada yang lain dalam kubur. Tidak ada yang akan mengambil lampu darurat untuk menerangi kuburnya.

Jadi, ketika kita tidak bisa mentolerir beberapa jam kegelapan, bagaimana kita akan dapat mentolerir kegelapan kubur?

Ketika kita tidak bisa menerima kerugian materi akibat pemadaman listrik (yang bisa jadi hanya sementara), bagaimana kita dapat menerima kerugian spiritual terus-menerus akibat pemadaman cahaya iman dalam hati kita, karena mengumbar dosa; yang konsekuensinya sangat merugikan dan merusak kehidupan dunia kita dan lebih dari itu, kehidupan kita setelah kematian?

Pelajaran yang kita ambil dari lampu darurat dan generator ini sejatinya sedang dituntut untuk suatu tujuan, yakni memberikan penerangan penting terutama saat amat sangat dibutuhkan ketika berada dalam kondisi gelap. Untuk mendapatkan alat ini, kita perlu biaya yang tidak murah, dan juga perlu kesabaran yang tidak sebentar untuk menghasilkan dan menyimpan energi listrik di dalamnya.

Demikian juga, dengan manusia kelak di alam kubur. Kita perlu ‘biaya’ untuk memberikan cahaya alam kubur. Sayangnya, cahaya ini tidak bisa kita beli dengan setumpuk uang atau ditukar dengan tingginya jabatan. Tapi, hanya bisa “ditukar” secara rohani, yakni dengan amal sholeh selama kita masih diberi kesempatan berbuat amal, dan selama nyawa kita belum dicabut. Imbalan ini akan jelas terlihat ketika cahaya hidup kita dimatikan, sekali dan untuk selamanya.

Hati kita mengandung “iman” sebagai pembangkit atau baterai yang perlu dihubungkan ke “colokan” ilmu dan dikenakan (biaya), sementara ‘lampu darurat’ dibebankan dengan berbagai jenis amal sholeh, seperti sholat, zakat, puasa, dzikir, tilawah, akhlak yang baik, dan sebagainya.

Setelah nyawa dicabut dan ditempatkan di kuburan, iman dan perbuatan baik kita menghasilkan cahaya yang secara otomatis menerangi kegelapan kuburan yang akan memberikan kenyamanan di alam kubursampai Hari Kiamat.

Jika kita memiliki “iman” sebagai baterai yang benar (tidak rusak), bisa digunakan sebagai lampu darurat’ dengan perbuatan mulia. Namun jika kita menghabiskan hidup dalam kegelapan dosa, kubur akan menjadi tempat berkumpulnya aib, dan kita pun mau tidak mau pasti akan menerima konsekuensinya berupa ruangan kubur yang gelap.

Sebelum listrik mengalir ke rumah-rumah atau tempat-tempat para penghuninya, tentunya membutuhkan pembangkit listrik. Kemudian disalurkan melalui jalur transmisi ke sub-stasiun dan tiang listrik. Setelah itu, melalui ‘jalur distribusi’, listrik baru bisa memasuki rumah kita.

Begitu pun dengan “jalur listrik” seseorang guna mencapai penerangan alam kubur. Allah mengutus Rasul-Nya sebagai pembimbing, dilanjutkan dengan para Sahabat, Tabiin, Tabiut-Tabiin dan para ulama, yang kemudian melakukan pekerjaan ‘mendistribusikan’ cinta dan ilmu Allah Ta’ala ke dalam hati orang-orang supaya mereka tetap dalam koridor “listrik” yang benar, sehingga tidak konslet.

Melalui bimbingan mereka, niscaya kita akan dengan mudah mengisi diri kita sendiri secara rohani. Mereka membimbing kita untuk berbuat baik, beramal sholeh, dan sesuai tuntunan Ilahi Robbi dan Rasul-Nya.

Menariknya, untuk mendapatkan bimbingan rohani, untuk mendapatkan “lampu darurat” ini, tak jarang para ulama itu tidak membebankannya dengan unsur materi. Dengan kata lain kita bisa memperolehnya secara gratis.

Dengan upaya ini di mana kita memelihara iman dan mengisi diri kita dengan perbuatan baik, kematian menjadi “hadiah” bagi orang percaya seperti yang dijelaskan dalam hadits. Sudah selayaknya, umat Islam tidak memiliki rasa takut pada kematian. Sebab, ketika mati, kita membawa generator dari iman dan cinta untuk menjumpai Allah SWT dan Rasul-Nya, serta “lampu darurat ” dari amal sholeh.

Maka dengan tabungan “generator listrik” tersebut, berarti kita memiliki harapan dan jaminan, yang kelak insya Allah akan menyala terang ketika kita memasuki alam kubur yang gelap gulita itu. Wallahu A’lam Bish-Showab… [GA/MuslimVillage]

Tags: Alam KuburBekal di Alam KuburCahaya di Alam KuburheadlinesSebelum Ajal Datang & Hilangnya Nyawa Segeralah isi Baterai Lampu Kubur Kita
ShareTweetSend
Previous Post

Biadab! Prajurit Perancis Perkosa Pengungsi Muslim di Afrika Secara Massal

Next Post

Pena Telah diangkat dan Lembaran telah kering, Berdo’alah !

Next Post
Pena Telah diangkat dan Lembaran telah kering, Berdo’alah !

Pena Telah diangkat dan Lembaran telah kering, Berdo’alah !

Umat Islam Jogja Kembali Resah dengan Aksi Kristenisasi Berkedok Pelayanan Kesehatan

Umat Islam Jogja Kembali Resah dengan Aksi Kristenisasi Berkedok Pelayanan Kesehatan

Warga Muslim Banyuraden Jogja Siap Gagalkan Aksi Kristenisasi Berkedok Pelayanan Kesehatan

Warga Muslim Banyuraden Jogja Siap Gagalkan Aksi Kristenisasi Berkedok Pelayanan Kesehatan

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

1 Mar 2025
Insiden Santri Dibakar, Ponpes Darusy Syahadah Mengecam Segala Bentuk Tindak Kekerasan

Insiden Santri Dibakar, Ponpes Darusy Syahadah Mengecam Segala Bentuk Tindak Kekerasan

17 Dec 2024
Dituduh Curi Ponsel, Santri Ponpes Darusy Syahadah Dibakar Seorang Tamu

Dituduh Curi Ponsel, Santri Ponpes Darusy Syahadah Dibakar Seorang Tamu

17 Dec 2024
Paguyuban Dengan Anggota Khusus Bernama “Sugeng” Gelar Baksos di Soloraya

Paguyuban Dengan Anggota Khusus Bernama “Sugeng” Gelar Baksos di Soloraya

23 Nov 2024
Aparat Diduga Lakukan Penyiksaan terhadap 2 Warga Solo, Keluarga Lapor ke Menteri HAM

Aparat Diduga Lakukan Penyiksaan terhadap 2 Warga Solo, Keluarga Lapor ke Menteri HAM

18 Nov 2024
Dukung MUI Surakarta, DSKS Nyatakan Menolak Mutlak Peredaran Miras di Kota Budaya

Dukung MUI Surakarta, DSKS Nyatakan Menolak Mutlak Peredaran Miras di Kota Budaya

29 Oct 2024
Sebelum Ajal Datang & Hilangnya Nyawa, Segeralah isi Baterai Lampu Kubur Kita

Sebelum Ajal Datang & Hilangnya Nyawa, Segeralah isi Baterai Lampu Kubur Kita

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Hukumnya Menyediakan Makanan Pada Tukang/Pekerja yang Tidak Puasa

Hukumnya Menyediakan Makanan Pada Tukang/Pekerja yang Tidak Puasa

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.