(Panjimas.com) – Sebuah tindakan kebaikan yang sederhana dapat berujung pada keajaiban. Ini adalah kisah nyata seorang warga Inggris yang akhirnya memeluk Islam, setelah ia melihat kebaikan akhlaq umat Islam.
Kisah nyata ini ditulis oleh Abdullah Omar Khayat, seorang kolumnis Saudi. Kisah berawal dari seorang pasien rumah sakit di Brighton Inggris. Pasien ini adalah mahasiswa Arab Saudi yang mendapat beasiswa di Inggris. Saat ia dirawat di rumah sakit itulah, kedua temannya mahasiswa asal Saudi secara rutin menjenguknya di rumah sakit.
Mahasiswa Saudi yang tidak disebutkan namanya itu dirawat di rumah sakit karena mengalami kecelakaan. “Dalam bangsal kami ada tiga orang. Selain saya ada David (yang akhirnya menjadi mualaf) dan Allen. Saya dirawat selama 17 hari di rumah sakit. Sementara David sudah keluar dari rumah sakit lima hari sebelum saya keluar,” tutur mahasiswa itu seperti diceritakan kembali oleh Khayat.
Mahasiswa Saudi itu sering ditelfon oleh teman-temannya. Ia juga sering dikunjungi teman-temannya saat di rumah sakit. Ada yang membawakan bunga, juga memberi bantuan berupa uang untuk biaya rumah sakit. “David dan Allen melihat saya begitu dimanjakan dengan kasih sayang, sementara mereka tidak pernah dikunjungi sama sekali saat dirawat,” katanya.
Ketika David sudah dinyatakan sembuh, ia lalu meminta alamat tempat tinggal mahasiswa Saudi itu sebelum meninggalkan rumah sakit. Beberapa hari kemudian, mahasiswa Saudi itu menerima surat dari David.
“Dalam surat tersebut, David menulis bahwa ia sangat terkesan dengan cara teman-teman saya memperlakukan saya ketika dirawat di rumah sakit. Mereka memperlihatkan bantuan yang luar biasa kepada saya.”
David menulis: “Anda mengatakan kepada saya, bahwa mereka (teman-teman mahasiswa Saudi) melakukan hal tersebut (membantu teman) karena ajaran Islam. Hal itu mendorong saya untuk belajar lebih banyak tentang agama besar ini (Islam).”
Setelah itu, David mulai belajar Islam dan kemudian memeluk Islam. Subhanallah.
Jumlah warga Inggris yang masuk Islam terhitung hampir dua kali lipat dalam dekade terakhir ini. Sebuah penelitian oleh peneliti antar agama “Faith Matters” menunjukkan angka mencapai 100.000 mualaf di Inggris, dimana setiap tahunnya terhadap 5000 mualaf.
“Laporan ini berdasarkan angka sensus, data dari otoritas lokal dan polling yang diambil dari masjid-masjid,” kata Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters. (Ahmad)