YERUSALEM, (Panjimas.com) – Kepolisian Israel baru-baru ini mengusir Direktur Wakaf Properti Masjid Al-Aqsa, Sheikh Najeh Bkeerat dari area komplesks Masjid Al-Aqsa untuk ke-14 kalinya dengan dalih “alasan keamanan,” dilansir oleh Anadolu.
Berbicara kepada Anadolu, Sheikh senior Masjid Al Aqsa, Sheikh Najeh Bkeerat mengatakan bahwa “Polisi Israel memanggil saya ke salah satu markasnya, lalu menahan saya selama beberapa jam disana dan kemudian menyodorkan perintah dari pimpinan Kepolisian untuk menuntut saya agar tidak mendekati gerbang Masjid Al-Aqsa selama 6 bulan. ”
Sheikh Najeh Bkeerat melanjutkan “Ini adalah kali ke-14 saya diusir dari Masjid Al-Aqsa selama hidup saya, Total waktu bagi saya saat dipaksa berada jauh dari Masjid Al-Aqsa sekitar lima setengah (5,5) tahun lamanya.”
Sheikh Bkeerat juga mengatakan bahwa “Polisi Israel mengklaim bahwa mereka mengusir saya dengan dalih alasan keamanan, akan tetapi kami yakin bahwa alasan sebenarnya merupakan implementasi dari kebijakan Israel yang bertujuan untuk mengurangi keberadaan kami di Masjid Al-Aqsa, mengurangi porsi waktu kami.”
Menurut Direktur Wakaf Properti Masjid Al Aqsa ini, bahwa kebijakan pengusiran paksa ini tidak menargetkan dirinya saja, tetapi juga menargetkan puluhan pria dan wanita Palestina, “tapi ini akan gagal.”
Untuk diketahui, Sheikh Najeh Bkeerat adalah salah satu pejabat senior Palestina di Masjid Al-Aqsa dan ia telah dikenal luas karena kerja kerasnya membela tempat suci umat Islam itu melawan pelanggaran-pelanggaran Israel. Selain diusir paksa, ia telah ditangkap oleh pasukan pendudukan Israel beberapa kali. [IZ]