(Panjimas.com) – Kedatangan bulan Desember, Umat Kristen di seluruh dunia gegap gempita ngadain perayaan Natal. Tanggal 25 jadi puncaknya. Ia ditetapin sebagai hari raya karna dipercaya bertepatan dengan hari kelahiran Yesus.
Siapa sih Yesus itu? Menurut kepercayaan Kristen yang berkembang sekarang, ia adalah anak Allah yang punya ibu bernama Maria, seorang perawan yang tiba-tiba hamil dan ngelahirin bayi.
Berdasar beberapa literatur, Yesus punya beberapa nama yang berbeda. Dalam Bahasa Ibrani, ia disebut Jeshua. Bahasa Latin nyebutinnya Messias, Muslim Indonesia manggil ia Nabi Isa as, dan kalo di dalam al-Qur’an disebutnya Isa al-Masih atau Masihubnu Maryam.
Oleh Umat Kristen, Yesus dianggep Tuhan mereka. Kepercayaan ini berdasar pada konsep teologi (ketuhanan) trinitas. Apa tuh trinitas? Adalah model teologi yang bilang bahwa tuhan itu satu tapi terdiri dari tiga oknum. Dalam Kristen, tiga oknum itu adalah Allah (tuhan bapak), Yesus (tuhan anak), dan Roh Kudus (malaikat). Yesus diposisiin sewujud dengan Allah, begitu juga Roh Kudus. Maka ketiganya dianggap sebagai tuhan, karena udah jadi satu kesatuan dengan tuhan yang semula, yaitu Allah.
Sebelum dipake ama Kristen, teologi trinitas udah dipake oleh berbagai agama paganisme yang lebih dulu berkembang di wilayah Timur Tengah, Mesir, Asia Kecil, Yunani, Jerman, dan Skandinavia. Di India ada Hindu Trimurti yang punya Dewa Brahma (bapak), Dewa Syiwa (anak), dan Dewa Wisnu (pelaku kesucian). Di Persia ada Agama Stauda dengan sembahan Ahura (tuhan bapak), Stauda (tuhan anak), dan Mithra (tuhan cahaya). Di Mesir, Oziris (tuhan bapak) beranak Horus dan beristri Isis. Di asia Kecil ada kepercayaan Phrygia dengan Cybele sebagai tuhan bapak, Attis tuhan anak (jelmaan Cybele), dan Nana, seorang perawan yang ngelahirin Attis. Di Yunani ada mitos pernikahan Erebos (dewa kegelapan) dengan Nyx (dewi malam). Mereka punya anak bernama Dewa Aether dan Hemera. Lalu di Jerman, Bangsa Arya menyembah Dewa Wodan, Hius (anak Wodan), dan Sirius alias Friga (ibu Hius). Dan, di Skandinavia dikenal Dewa Odin yang beranak (sekaligus sebagai jelmaannya) yang turun ke dunia buat nyelametin manusia bernama Tura. Di samping itu ada Dewi Firri (dewi kesucian) sebagai tuhan ketiga.
Nah, kepercayaan-kepercayaan tersebut ditengarai ngasih pengaruh ke sebagian Umat Kristen di zaman itu, sehingga mereka ikutan pake konsep teologi trinitas. Tapi nggak semua penganut Kristen kayak gitu loh. Sebagian mereka tetep teguh berteologi Unitarian (Allah aja yang tuhan).
Dua kelompok ini sama besar. Kelompok unitarian dipimpin Arius (256-336 M). Sedang kelompok trinitarian (berteologi trinitas) dipimpin Athanasius (293-373 M).
Keduanya saling bermusuhan, suka berantem, sehingga Negara Romawi jadi kacau. Nyaksiin realitas tersebut, Kaisar Konstantin (280-337 M) yang seorang penganut paganisme dan sedang berkuasa pada masa itu, ngadain Konsili (musyawarah akbar) di Nicea pada 325 M. Koncili ini dikenal dengan nama Koncili Nicea alias Koncili Oikumenis I. Sebagai seorang paganis, ia nyodorin konsep homousius. Kedua pimpinan kelompok nafsirin konsep itu dengan arti yang berbeda. Arius nafsirin dengan: Yesus berhubungan amat erat dengan Allah. Tapi Athanasius nafsirin lain, Yesus sewujud dengan Allah, maka ia pun tuhan.
Pascakoncili, pengikut Arius nggak puas dengan hasil Koncili Nicea. Mereka terus ngadain perlawanan. Hingga pada masa Kaisar Theodorus Agung, dibikinlah olehnya Koncili Oikumenis II di Konstantinopel. Karena ia anti Arius, maka Koncili itu tegas netepin bahwa anak (Yesus) sewujud dengan bapak (Allah), dan Roh Kudus pun sewujud dengan Allah. Tuhan dianggap punya tiga wujud, namun ketiganya jadi satu wujud. Nah, sejak itu Kristen dengan teologi trinitas dinyatain resmi sebagai agama yang sah di Romawi. Siapa yang nentang bakal ditumpas habis.
Dan benar, sebuah institusi baru dibentuk khusus buat pekerjaan ini. Namanya Institusi Akuisisi. Akhirnya, pengikut Arius dibantai atau diusir dari Romawi. Buku-buku mereka dibakar. Di antara mereka melarikan diri ke negeri-negeri lain. Saat ini ajaran Arius masih ada, tapi jumlahnya sangat kecil. Cuma berupa sekte-sekte kecil yang tersembunyi. Sangat jauh kalo dibandingin dengan Kristen Trinitarian.
Itulah sejarah kenapa Kristen yang berkembang di dunia saat ini bertuhankan Yesus, berkonsep trinitas. Ternyata itu terjadi karena pengaruh agama pagan dan peran penguasa Romawi yang beragama pagan. Tragis memang. Maka bersyukurlah kita yang Muslim, yang istiqamah memegang konsep tauhid, yang kemurnian kitab sucinya dijamin oleh Allah SWT, dan dijanjiin kemenangan di dunia dan tempat kembali berupa surga. Wallahu a’lam. [IB]