GAZA, (Panjimas.com) – Seorang anak Palestina gugur di Jalur Gaza hari Sabtu pagi (12/03/2016) dan 2 anak lainnya mengalami luka-luka oleh serangan udara zionis Israel, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza seperti dilansir Anadolu Agency.
Suliman Abu-Khousa, anak berusia 10 tahun, gugur ketika pesawat tempur Israel menyerang sasaran di kota Beit Lahia di bagian utara Jalur Gaza, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra.
2 korban anak lainnya mengalami luka serius oleh pecahan peluru yang disebabkan oleh serangan udara jet tempur Israel, menurut Ashraf al-Qudra itu.
Dalam sebuah pernyataan, pihak militer Israel mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur Israel telah menargetkan 4 “kamp pelatihan” milik gerakan perlawanan Palestina HAMAS, yang sejak tahun 2007 mengendalikan wilayah pesisir Gaza yang diblokade Israel.
Klaim militer Israel, serangan udara tersebut dilakukan untuk menanggapi 4 roket yang ditembakkan dari Gaza hari Jumat lalu yang mendarat di wilayah Israel selatan.
HAMAS, telah memperingatkan Israel baru-baru ini atas konsekuensi dari “eskalasi” yang mereka picu terhadap rakyat Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, HAMAS mengatakan bahwa Israel menanggung tanggung jawab atas kematian seorang anak di Beit Lahia menyebut tindakan tersebut sebagai “kejahatan perang” negara Yahudi itu terhadap rakyat Palestina.
Pada bulan Juli dan Agustus 2014, Israel melancarkan serangan militer sepanjang minggu terhadap Jalur Gaza dengan tujuan nyata menanggapi serangan roket dari Gaza.
Lebih dari 2.160 warga Palestina di Gaza, sebagian besarnya adalah warga sipil, tewas akibat kejahatan zionis Israel dan sekitar 11.000 dan menderita luka serangan 51 hari itu. [IZ]