HO CHI MINH, (Panjimas.com) — Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyerukan reformasi Dewan Keamanan PBB, Senin (25/02).
Saat berbicara pada konferensi “Kerjasama Internasional di Dunia yang Bermasalah” di kota Ho Chi Minh, Vietnam, Sergey Lavrov mengatakan daerah berkembang tidak cukup terwakili dalam badan pengambilan keputusan organisasi internasional itu.
“Reformasi Dewan Keamanan PBB sudah pasti terlambat, karena tidak mewakili daerah berkembang di dunia – Asia, Afrika dan Amerika Latin,” tandasnya, dikutip dari AA.
“Sekarang, hingga sepertiga dari Dewan Keamanan PBB diwakili oleh negara-negara Uni Eropa. Saya tidak berpikir bahwa dimasukkannya negara-negara Barat yang bersejarah akan menambah struktur ini, keragaman yang ingin kita lihat di sana,” ujar Lavrov.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah lama mengusulkan reformasi struktur Dewan Keamanan PBB, menggunakan moto “Dunia Lebih dari Sekadar Lima Negara,” Erdogan menekankan bahwa Dewan Keamanan saat ini hanya melayani kepentingan lima anggota tetap pemegang hak veto – AS, Rusia, China, Prancis dan Inggris.
Beberapa negara kuat telah menggunakan kekuatan mereka untuk memilih atau memberikan keputusan di Dewan Keamanan PBB yang beberapa di antaranya memiliki dampak bencana pada negara lain.[IZ]