SUKOHARJO (Panjimas.com) – Beragam kegiatan masyarakat Indonesia dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Negara Republik Indonesia (NKRI) ke 76 tahun ini, beberapa komunitas Islam menggelar aksi donor darah, Selasa (17/8/2021).
Acara tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Insan Ikhlas Berbagi dan Alumni Santri Al Islam yang bekerja sama dengan Toko Buku Arafah. Donor darah yang digelar di Ballroom lantai 4 Toko Buku Arafah, Jl. Lurik No.17, Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo tersebut bertujuan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan.
Yayasan Insan Ikhlas Berbagi merupakan yayasan sosial yang berfokus untuk meningkatkan kesejahteraan baik masyarakat secara umum, maupun Ummat Islam secara khusus.
Untuk menempuh misi sosial keummatan ini, kami memiliki beberapa program yang sudah dan akan teus kami jalankan. Seperti program wakaf mushaf untuk para penghafal Qur’an, santunan dan beasiswa anak Yatim dan pendidikan tahfidz.
Untuk keberhasilan program-program yang telah dicanangkan, kita juga mendirikan Rumah Tahfidz dan Rumah Muallaf. Tentunya ini tak jauh dari keinginan kami secara khusus dan kaum muslimin secara umum untuk terus meningkatkan kadar keilmuan umat Islam hingga lebih kuat dan terarah dalam menjalani kehidupannya baik sebagai masyarakat berbangsa maupun masyarakat Islam yang madani.
Lutfi selaku Ketua Yayasan Insan Ikhlas Berbagi mengatakan bahwa even ini merupakan untuk yang pertama kalinya diselenggarakan. Dikarenakan pihaknya mendengar info dari petugas PMI yang menginformasikan bahwa ketersediaan darah di PMI Surakarta menipis sejak pandemi covid-19.
Hal itu pernah diungkapkan oleh Kepala Unit Donor Darah PMI Solo Kunti Dewi Saraswati bahwa pada Sabtu (7/8/2021), bahwa stok darah PMI Solo jauh dari ideal. Stok aman darah PMI, ia menyebutkan idealnya adalah di atas 1.000 kantong. Namun berdasarkan informasi terbaru dari PMI Surakarta, tercatat pada 17 Agustus 2021 pukul 15.00, total dari seluruh komponen darah disebutkan sejumlah 1.155 kantong.
“Kita mengambil inisiatif sendiri untuk bisa memberikan solusi sedikit, ya kita adakan donor darah ini,” kata Lutfi kepada Panjimas.com.
Acara ini dimulai pada pukul 09.00 pagi, saat ini telah diikuti lebih dari 100 peserta donor darah. Joko Pitoyo salah satu peserta dari Kampungsewu, Jebres, Solo mengatakan bahwa donor darah yang dilakukannya tersebut sudah ke 26 kalinya. Ia mengatakan telah donor darah secara rutin sejak tahun 2011 setiap 2 atau 4 bulan sekali.
“Saya sangat mendukung gih ketika mendengar kabar bahwa di daerah ngruki ini ada donor darah maka saya kesini,” Tuturnya.
“Pertama untuk kemanusiaan, dengan donor darah itu kita membantu sesama, kalau ada yang sakit atau kekurangan darah kita bisa menyumbangkan sebagai amal ibadah kita,” kata Joko kepada di sela-sela antri.
Ia mengajak kepada rekan-rekan supaya mendonor darahnya, selain untuk kemanusiaan untuk menolong sesama, juga membentuh tubuh yang sehat. Hal itu sebagaimana dikatakan oleh Eri Susanto, seorang peserta yang berasal dari Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo.
“Sudah sering donor darah, sudah sering dipanggil juga oleh PMI secara mendadak, mudah-mudahan dengan acara seperti, stok darah di daerah-daerah di PMI bisa bertambah, mudah-mudahan bermanfaat bagi kemanusiaan,”
Ketua penyenggara acara ini, Lutfi mengatakan bahwa selain dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-76, sekaligus menunjukkan kepada khalayak bahwa umat Islam itu peduli terhadap bangsa dan negaranya dan terhadap kemanusiaan.