Panjimas.com- Sembilan negara Eropa membangun rencana untuk meningkatkan pertukaran informasi intelijen serta mengupayakan pemblokiran terhadap situs- situs jihadi,sebagai upaya pencegahan mencegah warga mereka agar tidak pergi ke Suriah dan nantinya saat pulang ke negaranya membawa fikrah jihad.
Inisiatif yang diambil negara- negara ini merupakan hal yang sangat mendesak, mengingat terjadinya penembakan yag terjadi di dekat museum Yahudi di Brussels bulan lalu yang menewaskan 3 orang.
Menurut pihak berwenang, mereka telah menangkap seorang pria berumur 29 tahun berkewarganegaraan Prancis yang dicurigai sebagai pelaku penembakkn, dan setelah diselidiki ia baru saja pulang dari Suriah setelah bergabung dengan pejuang islamis disana.
Sesuai pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementrian Dalam Negeri Perancis dan Belgia, saran yang diajuakan kedua negara mendapatkan dukungan dari Jerman, Swedia, Denmark, Belanda , Irlandia, dan Spanyol pada pertemuan di Luksemburg pada Kamis (05/06/2014), pernyataan tersebut menambahkan bahwa perwakilan setiap negara akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan- perusahaan besar yang menyediakan layanan internet, bahwa bulan ini mereka akan berusaha memblokir situs- situs yang menbarkan kebencian dan mendorong untuk berjihad.
Selain itu Inggris juga mengusulkan pembentukan gerakan media Eropa untuk melaan pesan- pesan jihad.
Termasuk diantara usulan, penggunaan data penumpang pesawat untuk melacak orang- orang yang kembali dari suriah, dan melakukan pertukaran informasi serta menindak lanjuti ketika ada salah satu pihak berwenang berhasil mendeteksi keberadaan salah seorang di Suriah, segera dibuat data pribadi berkenaan dengan orang tersebut, kemudian mengirimkan informasi ke badan kepolisian Europol.
Dalam perkara ini, mereka akan melibatkan para ahli untuk merumuskan rincian prosedur baru tersebut, sebelum disahkan pada pertemuan kabinet di Milan bulan Juli.
Namapaknya, negara- negar Eropa khawatir dan gelisah dengan banyaknya warganya yang berjihad di Suriah, lalu kembali ke negara mereka masing-masing dengan membawa fikrah jihad serta ketrampilan bersenjata. (habibi/dawaalhaq)