CIREBON (Panjimas.com) – Issue Daulah Islamiyyah Iraq dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) di Indonesia yang dihembuskan oleh Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT) dan pihak-pihak yang anti ISIS di media massa baik cetak maupun elektronik hingga kini masih bergulir bak bola panas yang terus menggelinding tanpa ada pembanding dari pihak yang pro terhadap ISIS.
Menanggapi issue ISIS yang hari ini sudah mulai mengarah dan menyasar serta menyerang simbol-simbol Islam, elemen Islam AL-MANAR (Aliansi Masyarakat Nahi Mungkar) di Cirebon, Jawa Barat (Jabar) merilis dan menyatakan pendapat dan sikapnya yang dikirim kepada Panjimas.com pada Jum’at (8/8/2014).
“Berkaitan dengan issue Daulah Islamiyyah Iraq dan Syam atau Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) yang beberapa hari ini di ekspos besar-besaran oleh media massa yang berimbas kepada pelecehan bendera TAUHID (Laa Ilaaha Illallah), maka kami dari AL-MANAR (Aliansi Masyarakat Nahi Mungkar) ingin menyatakan sikap,” tulisnya.
“Bahwasannya bendera TAUHID (Laa Ilaaha Illallaah) adalah bendera Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bendera Islam dan umat Islam dimana saja, bukan bendera ISIS. Karena arti, makna dan isi dari sebuah bendera tersebut sangatlah mulia dan inti dari dakwah para Nabi dan Rasul” tegasnya. [GA]