• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home NEWS Internasional

Intoleran, Pemerintah Sekuler Tajikistan Cukur Paksa Jenggot 13.000 Muslim

28 Jan 2016
in Internasional, NEWS
Reading Time: 3 mins read
A A
Intoleran, Pemerintah  Sekuler  Tajikistan  Cukur  Paksa Jenggot 13.000 Muslim
0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

DUSHANBE, (Panjimas.com) – Polisi di Tajikistan mencukur   jenggot   hampir 13.000 pria dan memaksa lebih dari 1.770 Muslimah untuk berhenti memakai jilbab pada tahun lalu dengan membela tindakan intolerannya atas upaya   melawan ‘pengaruh asing’, demikian   dilansir oleh The Independent.

Pada konferensi pers hari Rabu (20/01/2016) pekan lalu, lembaga pelayanan advokasi penegakan hukum khusus Negara Asia tengah   mayoritas Muslim mengungkapkan   bahwa jenggot di wajah dari   12.818 pria   telah dicukur paksa dengan alasan “terlalu   panjang   dan   berantakan”, menurut   situs   berita Radio Liberty.

Bahrom Sharifzoda, Kepala Kepolisian wilayah Khatlon, juga mengumumkan bahwa para pejabat telah menutup 162 toko yang   menjual   pakaian-pakaian Muslim tradisional, termasuk diantaranya yang menjual jilbab-jibab muslimah.

Langkah-langkah otoritas Tajikistan ini adalah upaya dari kepemimpinan sekuler melawan hantu “radikalisme” dan “tradisi tidak diinginkan dari Negara   tetangganya, yakni Negara Muslim Afghanistan”, mengutip Aljazeera.

Dalam beberapa bulan terakhir ini, Parlemen Tajikistan telah memutuskan   untuk   melarang nama-nama asing yang berbau “Arab” serta   pernikahan   antara   sepupu dalam suatu keluarga , sementara itu   Mahkamah   Agung Tajikistan juga melarang Partai Islam satu-satunya di Negara itu, yakni Islamic Renaissance Party of Tajikistan, Partai Renaissans Islam Tajikistan.

“Mereka menyebut saya Salafi, radikal, musuh publik. Dan kemudian 2 dari mereka memegang tangan   saya   sementara yang 1 lagi mencukur   setengah   dari   jenggot   saya.”

Djovid   Akramov mengatakan bahwa   ia   dihentikan   oleh   Polisi Tajikistan diluar   rumahnya, bersama dengan anaknya yang berusia 7 tahun, bulan lalu – dan kemudian mereka   dibawa   ke kantor polisi di   Dushanbe   di mana   ia   secara paksa dicukur jenggotnya, seperti dilansir oleh BBC.

Akramov menjadi salah satu dari ratusan ribu orang di   Tajikistan yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir ini karena memelihara   jenggot.

Mencukur jenggot adalah bagian   dari kampanye   pemerintah sekuler Tajikistan yang menargetkan tren-tren   yang   dianggap berbau   “asing dan tidak   konsisten   dengan budaya Tajik”.

Awal pekan ini, polisi di wilayah Khatlon Tajikistan mengatakan bahwa mereka telah mencukur jenggot   hampir 13.000 pria dengan tuduhan bagian dari   “kampanye   anti-radikalisasi”.

Mengutip laporan BBC yang berbicara   dengan   9 orang korban lainnya yang menggambarkan   pengalaman   yang   sama, Mereka   ditahan   di   jalanan   dan   dibawa secara   paksa   ke kantor   polisi   atau Toko pangkas rambut, di mana   mereka kemudian dicukur paksa.

Kampanye pemerintah ini dilakukan dengan dalih melawan hantu   radikalisasi, di tengah kekhawatiran bahwa kawasan   Asia   Tengah mungkin akan mengikuti   jalan   negara-negara seperti   Afghanistan, Irak   atau   Suriah   terhadap   ekstremisme.

Selain itu, Perempuan khususnya Muslimah telah diperintahkan   untuk memakai warna tradisional Tajik dan itu bukan warna hitam

Diperkirakan   pada Juni tahun 2015 lalu   bahwa antara 1.500 hingga   4.000 warga Kawasan Asia Tengah bisa jadi telah bergabung dengan   kelompok-kelompok Mujahidin Islam yang   di Suriah, .

Tindakan pencukuran   jenggot paksa ini   dipandang sebagai bagian dari kampanye pemerintah sekuler yang lebih luas terhadap penerapan praktek-praktek budaya Islam di masyarakat Tajik, dan juga   untuk   melestarikan   tradisi   sekuler.

Menurut data resmi   pemerintah, 99% dari   populasi   Tajik   adalah   Muslim. Namun, ateisme   secara   resmi   dipelihara   selama   70   tahun masa   kekuasaan Komunis Soviet.

Dilarang Mengenakan Pakaian Berwarna Hitam

Kampanye melawan praktek-praktek Islam juga   mempengaruhi para muslimah di Tajik. Ada larangan resmi   mengenakan   jilbab di sekolah-sekolah dan universitas, akan tetapi dalam prakteknya   diberlakukan   di   semua   lembaga   negara.

Polisi mengatakan bahwa selama tahun lalu, mereka   telah   menutup   paksa sekitar 160 toko-toko yang menjual atribut muslimah, seperti jilbab, dll, selain itu Kepolisian Tajik juga telah memaksa   1.773 Muslimah   untuk   berhenti   memakai   jilbab.

Mencukur Jenggot   merupakan bagian dari   kampanye pemerintah sekuler melawan “budaya asing”

Presiden Emomali Rakhmon juga telah   memperingatkan warga Tajik: “Jangan   menyembah nilai-nilai asing, janganlah mengikuti budaya asing, Kenakan pakaian warna tradisional dan   dipotong, tidak berwarna hitam..”

“Bahkan saat peristiwa berkabung, wanita Tajik [harus]   memakai seragam putih, tidak hitam,” katanya.

Dan otoritas Tajikistan sebelumnya juga meminta para   orang tua   untuk   memberikan nama-nama tradisional Tajik, bukan nama-nama Arab atau   yang   terdengar asing bagi anak-anak mereka.

Hal ini belum terlihat jelas apakah   kebijakan-kebijakan   ini   akan berdampak mencegah radikalisme.

Djovid Akramov mengatakan bahwa ia tidak akan   melupakan penghinaan yang   ia rasakan ketika   sedang dicukur paksa   di   kantor   polisi.

“Yang terburuk adalah impunitas (pengabaian hukum) dari polisi, yang sedang menikmati   kesempatan ini   untuk menggertak   orang,” pungkasnya.

Ini   adalah   jenis perilaku   yang dapat   mendorong   orang   untuk   menjadi   radikal, ujar Akramov.

Presiden Emomali Rahmon, yang telah berkuasa sejak tahun 1992, telah bekerja untuk mempromosikan sekularisme di negeri ini dan   telah tampak nyata berupaya mencegah keyakinan dan   praktik-praktik nilai-nilai Islam, seperti diketahui Presiden sekuler ini khawatir dan cemas jika   kelompok Islam   semakin kuat dan berpotensi menyebabkan ketidakstabilan   negara.

Pada bulan Desember lalu, Presiden   Rahmon dan   keluarganya   diberikan   kekebalan seumur hidup dari penuntutan pengadilan, selain itu   Parlemen Tajikistan secara   resmi memberinya gelar “Pemimpin Bangsa” dan “Pendiri perdamaian dan persatuan nasional Tajikistan”.

Untuk diketahui, Republik Tajikistan   merdeka   dari   Uni   Soviet   pada tahun   1991.

Bulan Mei lalu, pasukan keamanan nasional negara itu mengalami kemunduran ketika Kolonel Gulmurod Khalimov, Komandan unit polisi khusus   dari   Kementerian   Dalam Negeri, dilaporkan   bergabung   dengan   kelompok IS (Islamic State). [IZ]

Tags: headlinesintoleranLanggar HAMMuslim Tajikistan
ShareTweetSend
Previous Post

Gubernur Jawa Tengah Minta Pers Kritisi Pemerintah

Next Post

Serangan Udara Militer Rusia Tewaskan 1.800 Warga Sipil Suriah

Next Post
Serangan  Udara Militer  Rusia  Tewaskan  1.800  Warga Sipil  Suriah

Serangan Udara Militer Rusia Tewaskan 1.800 Warga Sipil Suriah

Otak Pembantaian Gaza Shimon Peres Kembali Dibawa ke Rumah Sakit

Otak Pembantaian Gaza Shimon Peres Kembali Dibawa ke Rumah Sakit

Tulis Status di Facebook, Remaja Palestina Dihukum Penjara

Tulis Status di Facebook, Remaja Palestina Dihukum Penjara

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

11 Jun 2025
Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

28 Mar 2025
UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

28 Mar 2025
Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

22 Mar 2025
Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

11 Mar 2025
Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

8 Mar 2025
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Intoleran, Pemerintah  Sekuler  Tajikistan  Cukur  Paksa Jenggot 13.000 Muslim

Intoleran, Pemerintah Sekuler Tajikistan Cukur Paksa Jenggot 13.000 Muslim

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.