NABLUS, (Panjimas.com) – Hari Jumat (03/06/2016) dilaporkan ribuan ekstremis Yahudi yang didukung oleh pasukan Israel telah memaksa masuk ke sebuah situs suci di kota Nablus, wilayah Tepi Barat Palestina hingga memicu bentrokan dengan warga lokal Palestina, dilansir oleh AA.
“Sekitar 3.000 pemukim Yahudi memaksa masuk ke situs suci, di mana mereka melakukan ritual Talmud di bawah perlindungan puluhan tentara Israel,” kata Ahmed Shamekh, seorang pejabat di kamp pengungsi Balata yang terletak tak jauh dari lokasi.
Para ekstrimis Yahudi, kata Shamekh, melakukan aksi ilegal itu dengan didampingi oleh anggota Knesset (Parlemen Israel).
Shamekh menambahkan bahwa puluhan pemuda Palestina yang berkumpul di lokasi tersebut untuk memprotes tindakan ektrimis Yahudi itu, telah dibubarkan oleh tentara Israel dengan menembakkan gas air mata, peluru karet dan amunisi berat.
Setidaknya sepuluh pemuda Palestina mengalami luka-luka dalam bentrokan, sementara puluhan lainnya menderita akibat menghirup gas air mata.
Situs suci tersebut telah lama diklaim Yahudi sebagai Joseph Tomb (Makam Joseph), walaupun banyak sejarawan meragukan historisitas terkait itu dan berpandangan bahwa joseph bukanlah seorang figur historis namun lebih kepada personifikasi sebuah suku yahudi zaman Nabi Musa A.S.
Situs di Nablus itu telah lama menjadi titik poin aksi kekerasan dan bentrokan.
Pemeluk Yahudi meyakini situs tersebut merupakan pemakaman patriark Alkitab Joseph, sementara umat Muslim, bagaimanapun, menentang klaim Yahudi, dengan menyatakan bahwa seorang Ulama Islam, Sheikh Yussef Dawiqat, dimakamkan di lokasi tersebut dua abad yang lalu [IZ]