JAKARTA (Panjimas.com) – Selama seharian, Kamis (2/2) agenda Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud begitu padat, mulai dari menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR MPR, menanam pohon di istana negara, berkunjung ke Masjid Istiqlal, hingga pertemuan dengan sejumlah ulama dan pimpinan ormas Islam di Istana Negara.
Raja Salman tak berpanjang lebar saat memberikan pidato di DPR. Selain menyoroti soal hubungan Arab Saudi dan Indonesia, Raja Salman juga membahas persoalan terorisme.
“Izinkan saya untuk mengawali sambutan saya ini dengan menyampaikan penghargaan kami yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keberadaan saya bersama para hadirin sekalian,” ujar Raja Salman di ruang sidang paripurna, gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Raja Salman menyebut kehadirannya ke Indonesia merupakan balasan atas kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada tahun 2015. Dia juga menekankan pentingnya peningkatan hubungan bilateral antar kedua negara.
Dalam pidato resmi di hadapan anggota DPR dan tamu undangan di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Raja Salman mengajak umat Islam dan dunia pada umumnya untuk bersatu dalam menghadapi dinamika perubahan yang tengah terjadi di tingkat global.
Raja Salman juga menekankan pentingnya kordinasi antara seluruh pemangku kepentingan dalam berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan bersama.”Terutama bagi perdamaian dunia,” ucap Raja Salman.
Ini pidato Raja Salman selengkapnya:
“Segala puji bagi Allah, salawat dan salam disampaikan kepada Rasulullah.
Yang Mulia Bapak Ketua DPR RI, saudara-saudariku yang terhormat, Assalamualaikum WR.WB.
Izinkan saya untuk mengawali sambutan saya ini dengan menyampaikan penghargaan kami yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang bersahabat, atas keberadaan saya bersama para hadirin sekalian.
Sesungguhnya kunjungan ke negara Yang Mulia kali ini yang diawali dengan kunjungan serupa yang dilakukan oleh saudara saya Yang Mulia Bapak Presiden ke Kerajaan Arab Saudi dan saling tukar menukar kunjungan antara para pejabat tinggi di kedua negara. Ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama di seluruh bidang yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua bangsa kita yang bersahabat.
Para hadirin sekalian,
Sesungguhnya tantangan yang kita hadapi khususnya bagi umat Islam dan dunia secara umum, seperti fenomena terorisme, benturan peradaban, (the clash of civilizations), tidak adanya penghormatan terhadap kedaulatan negara serta melakukan intervensi terhadap urusan dalam negerinya telah mengharuskan kita untuk menyatukan barisan dalam menghadapi tantangan ini serta melakukan koordinasi dalam melakukan berbagai upaya dan sikap yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan kita bersama serta keamanan dan perdamaian dunia.
Penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas peran Dewan Yang Terhormat dalam meningkatkan hubungan antara kedua negara kita yang bersahabat di seluruh bidang, saya juga memberikan apresiasi atas penandatangan sejumlah kesepakatan dan MoU antara kedua negara dalam kunjungan kali ini.
Saya berdoaa kepada Allah SWT semoga senantiasa memberikan taufik dan ridho Nya kepada kita sekalian.”
Rangkaian Kegiatan
Usai berpidato di Gedung DPR/MPR, Raja Salman berziarah ke Masjid Istiqlal. Setiba di Masjid Istiqlal, Raja Salman shalat tahiyatul masjid bersama Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Raja Salman memberikan secara khusus kain Kiswah atau kain penutup Ka’bah sepanjang tiga meter untuk disumbangkan ke Masjid Istiqlal.
”Kemudian beliau memberika cenderamata berupa kaligrafi yang tertulis ayat-ayat Alquran dari benang emas,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/3/2017).
Raja Salman juga melakukan penanaman pohon Ulin (pohon besi) secara simbolis di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3/2017). Dalam kegiatan tersebut, para pangeran Kerajaan Arab ikut mendampingi Raja Salman.
Selanjutnya Salman bin Abdulaziz Al Saud berdialog dengan sejumlah tokoh ormas Islam di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3/2017). Terdapat 36 tokoh Ormas Islam diundang dalam pertemuan ini.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin menilai kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia merupakan peristiwa penting. Melalui kunjungan tersebut, KH Ma’ruf berherap Raja Salman memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Indonesia.
KH. Ma’ruf mengatakan sependapat dengan Raja Salman yang menyatakan Indonesia dan Arab Saudi bersaudara. Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu menegaskan hubungan Indonesia-Arab Saudi sudah terjalin sejak abad 18.
Ma’ruf mengatakan, ketika itu banyak ulama Indonesia berguru ke Makkah seperti Syaikh Nawawi Al Jawi, Syaikh Sambas, Akhmad Khatib As Sambas, Mahfud Attarmasi, dan Khatib Al Minangkabawi. “Hubungannya itu (sudah) lama sekali dan juga sekarang dilanjutkan, juga diperkuat oleh hubungan pemerintah setelah kita merdeka,” tuturnya. (desastian)