MOSKOW, (Panjimas.com) – Pemerintah Kirgizstan akan membantu Rusia setelah pihaknya menerima laporan penyelidikan kemungkinan keterlibatan penduduk asli Kyirgizstan dalam serangan bom di stasiun metro St Petersburg, menurut seorang juru bicara Kedubes Kirgizstan di Moskow, dikutip dari Sputnik, Selasa (04/04).
“Sejauh ini belum ada (permintaan keterangan) karena tampaknya informasi itu belum dikonfirmasi. Badan Keamanan tidak memberitahu kami apa-apa,” jelas Gulbarchyn Bayimbetova, jubir Kedubes Kirgizstan.
Saat ditanya apakah Bishkek siap membantu Rusia dan berbagi informasi yang diminta pada tersangka, juru bicara Kedutaan Kyrgyzstan itu mengatakan “Ya, tentu saja”, tandasnya.
Beberapa waktu pada hari yang sama, Komite Keamanan Nasional Negara-Negara Asia Tengah (GKNB) mengkonfirmasi kepada Sputnik bahwa pelaku serangan bom di St Petersburg diduga adalah penduduk asli Kirgizstan.
“Kami mengkonfirmasi bahwa pelaku serangan teror diduga warga kelahiran Kirgizstan, berkewarganegaran Rusia, yakni Akbarjon Jalilov, Ia lahir pada tahun 1995 di kota Osh, Kirgizstan,” kata juru bicara GKNB, Komite Keamanan Nasional Negara-Negara Asia Tengah.
Ledakan bom terjadi pada Senin sore (03/04) diantara dua stasiun metro St Petersburg yang menewaskan sedikitnya 11 jiwa dan melukai 51 orang lainnya, demikian menurut Kepala Administrasi Kementerian Situasi Darurat di St Petersburg Rusia.
Komite Investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal terkait serangan yang dicurigai merupakan tindakan teror itu.
Russia’s Investigative Committee menambahkan pihaknya akan menyelidiki secara mendalam semua kemungkinan terkait penyebab lain dari ledakan itu.[IZ]