YERUSALEM (Panjimas.com) – Kepala Komite Tahanan dan Mantan-Tahanan Palestina, Issa Qaraqe menegaskan bahwa aksi mogok makan massal yang dilakukan oleh sekitar 1.800 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel, saat ini memasuki tahap serius dan kmritis dalam rentang 10 hari berturut-turut karena memburuknya kondisi kesehatan para tahanan. Hal ini perlu menjadi perhatian, terutama bagi para narapidana yang berusia senja.
Qaraqe mengatakan bahwa staf dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mulai Rabu (26/04) mengunjungi para tahanan Palestina di penjara Israel sehubungan dengan kondisi kesehatan mereka yang memburuk, seperti dilansir IINA.
Sementara itu, pihak berwenang Israel terus mencegah pengacara-pengacara para tahanan untuk mengunjungi mereka.
Pejabat Palestina mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah memindahkan banyak peserta aksi mogok makan ke klinik dan rumah sakit. Pihak Penjara Israel (Israel Prison Service) telah melakukan tindakan hukuman berat terhadap para tahanan untuk menghentikan aksi mogok makan mereka. Ini termasuk penyitaan garam, inspeksi provokatif ke sel-sel mereka, dan pemindahan tahanan secara terus-menerus.[IZ]