TUBAN, (Panjimas.com) – Kunjungan Imam Palestina, Syeikh Na’im Abdullah Sulaiman Abu Shindy ke beberapa masjid Indonesia, khususnya di Tuban, Jawa timur belum lama ini disambut dengan antusias oleh masyarakat.
Kedatangan Imam palestina ini semata untuk memperkuat persaudaraan silaturrahim ke Negara mayoritas muslim ini (Indonesia). Karena dengan adanya silaturrahim ini maka akan menimbulkan rasa empati dan simpati kepada masyarakat muslim di Indonesia.
Syaikh Na’im, demikian beliau akrab disapa, mengatakan bahwasannya kondisi real saat ini yang terjadi di palestina, bahwa mereka sedang dalam perjuangan mempertahankan masjidil aqsho dari cengkeraman tangan-tangan jahil para zionis Israel yang tidak akan pernah puas sampai umat islam menikuti ajaran mereka.
Beliau mengkabarkan kondisi tersebut dari beberapa masjid daerah Tuban, yakni masjid At-Taqwa, Al-Fajri, Darussalam, Al-Mubarak, dan kantor LHJ Syari’ah Tuban yang dihadiri oleh ratusan masyarakat.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Perwakilan Jawa Timur, Sahabat Al-Aqsho, Himpunan Khotib dan Mubaligh Tuban serta LHJ Syari’ah Tuban ini memberikan semangat kepada masyarakat dan membuat peserta melek infaq untuk menginfakkan sebagian harta dalam rangka membantu saudara-saudara muslim kita di palestina yang keadaannya saat ini sungguh memprihatinkan bahkan untuk melaksanakan ibadah sudah minim sekali tempat karena telah dihancurkan oleh tank-tank zionis Israel.
Dari infaq yang terkumpul sekitar 45 juta rupiah itu akan dialokasikan untuk pendirian Taman Kanak-Kanak, pesantren tahfidz dan biaya operasional rumah sakit di gaza-palestina.
“Indonesia adalah Negara kedua bagi saya setelah palestina” ujar syeikh naim sebagai rasa terimakasih beliau kepada masyarakat Indoenesia dan BMH serta sahabat Al-Aqsho yang sudah menjadi jembatan penyambung bantuan masyarakat Indonesia ke palestina.
Harapannya anak-anak palestina yang ditinggal syahid orang tuanya dan keluarganya dapat tersenyum kembali dengan terbagunnya tempat sekolah dan menghafal qur’an tersebut. [RN/Andre Rahmat]