JAKARTA, (Panjimas.com) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah, pantauan di sejumlah spot antar sudah menyentuh angka Rp 15.000 yakni pada level Rp 15.100 per dolar AS, pada Selasa (4/9) pukul 15.13 WIB. Demikian dilansir rmol.
Angka tersebut dipantau lewat laman Bank BCA. Pun demikian di beberapa Bank juga memperlihatkan kurs rupiah terus merosot berkisar di angka Rp14.900 per dolar AS.
Mata uang Indonesia ini telah melemah pada perdagangan pekan ini berturut-turut, setelah ditutup turun 0,2 persen atau 30 poin ke level Rp14.710 pada perdagangan Jumat (31/8).
Nilai tukar rupiah menyentuh level terendahnya sejak krisis moneter 20 tahun lalu.
Dilansir detik, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut melemahnya rupiah pada kemarin menunjukkan peringatan bahaya.
“Saya kira ini warning, suatu bahaya jangan dianggap enteng,” ujar Fadli.
Fadli meminta pemerintah untuk tak menganggap enteng kondisi rupiah yang terus melemah. Sebab, depresiasi rupiah merupakan pemicu krisis moneter.
Sementara itu menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah akan terus memantau nilai tukar dan mewaspadainya.
“Ya kita akan terus awasi dan waspadai (penguatan dolar AS),” kata Sri Mulyani ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018). [RN]