KARANGANYAR, (Panjimas.com) – Masjid At Taubah di Desa Sugihwaras, Gondangrejo, Karanganyar, mengadakan pengajian dan penggalangan dana untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu. Pengajian yang diadakan pada Senin 8/10/2018 malam ini diisi oleh Sugi Nur Raharja atau yang akrab dipanggil Gus Nur.
Pengajian dengan tema “Lebih Dekat kepada Allah, Niscaya Kita Terhindar dari Bencana” ini dihadiri ratusan jamaah, masjid pun penuh hingga ke jalan-jalan.
Gus Nur sendiri merupakan korban gempa Palu, meski saat kejadian dia sedang tidak di Palu. Namun keluarganya kini ikut mengungsi. Kendati demikian, rumah dan Pondok Pesantren Karomah 13 di Jalan Zebra yang didirikan Gus Nur selamat dari kerusakan gempa, padahal rumah-rumah penduduk yang tak jauh dari tempat tinggal Gus Nur hancur luluh lantak.
“Alhamdulillah pesantrenku utuh. Nggak retak, nggak ngapa-ngapain,” kata Gus Nur menjelaskan rumah dan pondoknya selamat dari gempa.
“Jadi ada zebra (nama jalan) star, zebra satu, nah ini pesantrenku. Zebra dua, zebra tiga, zebra empat. Zebra star luluh lantak. Zebra dua, zebra tiga, zebra empat rusak. Alhamdulillah ini kebetulan atau apa. Ini zebra satu nggak ada sampah, resik,” terang Gus Nur menjelaskan bahwa jalan zebra satu tempat rumahnya berdiri dan pesantrennya sama sekali tidak terkena dampak gempa.
Bahkan saat ini, rumah Gus Nur dijadikan posko relawan-relawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Sebelum mengakhiri ceramahnya, Gus Nur mengajak panitia mengumpulkan infaq untuk korban gempa dan tsunami di Palu. Dia sendiri turut menyumbang uang sebesar enam juta rupiah yang diserahkan kepada panitia Masjid At Taubah.
Donasi Terkumpul Lebih dari 50 Juta
Meski pengajian Gus Nur di Masjid At Taubah ini dilaksanakan di sebuah desa yang jauh dari keramaian kota. Namun jamaah masjid dapat mengumpulkan infaq sebesar Rp 53.803.900.
Oleh panitia pengajian, uang tersebut diserahkan kepada Gus Nur sebagai perwakilan warga Palu langsung. [ZK]