BANTUL, (Panjimas.com) — Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, pelapor dugaan penyelewengan dana Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia 2017 harus bertanggungjawab. Ia mengatakan hal tersebut merupakan fitnah yang ditujukan terhadapnya.
“Kami sepakat pelapor harus bertanggungjawab, apalagi kemudian fitnah itu justru di alamatkan ke saya yang tidak tahu sama sekali terkait dengan kegiatan ini,” pungkas Dahnil Anzar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Rabu (28/11).
Menurutnya, semua tuduhan seolah-olah diberatkan hanya kepadanya. Padahal, ia tidak terlibat dalam proses pembuatan laporan kegiatan maupun terlibat langsung dalam kegiatan kemah tersebut.
Ia menyebutkan, hal itu merupakan sebuah fitnah yang dilontarkan terhadapnya. Bahkan, keluarganya pun juga terdampak akan fitnah tersebut. Menurutnya, tuduhan tersebut merupakan pembunuhan karakter.
Pihak kepolisian pun, lanjutnya, seharusnya membuka kepada publik siapa pihak yang melaporkan adanya penyelewengan dana itu. Dahnil juga mempertanyakan langkah polisi yang melakukan penyelidikan tidak berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Kepolisian tidak mendasari penyelidikannya berdasarkan penemuan BPK. Karena BPK sejak awal menyatakan tidak ada masalah dan Kemenpora juga tidak ada masalah,” tambahnya, dikutip dari ROL.
Ia pun akan meminta laporan terkait pelapor ini kepada polisi. Walaupun begitu, ia tetap menyerahkan penyelidikan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian.
“Kami akan kami menghormati proses-proses hukum yang dilakukan oleh polisi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku sudah bertemu dengan Dahnil. Pada pertemuan tersebut, keduanya membahas mengenai bergulirnya kasus dugaan korupsi kegiatan Kemah Pemuda Islam Indonesia tahun anggaran 2017.
“Saya enggak tahu, tetapi Bang Dahnil sudah menyampaikan kepada saya, bahwa ini mungkin atmosfer yang terjadi menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” kata Imam ditemui di Surabaya, Ahad (25/11).
Imam pun mengaku sudah meminta Dahnil untuk mencari tahu siapa pelapornya, dan apa motif dibalik pelaporannya tersebut. Karena sekarang ini menjelang Muktamar Pemuda Muhammadiyah, Imam tidak ingin muncul tuduhan atau muncul suatu isu yang tidak penting untuk dipublikasikan.
“Yang paling penting cari pelapornya dulu, motifnya apa di balik ini semua. Kalau motifnya internal, tapi kenapa kemudian kok dibesarkan seperti sekarang,” tandas Imam.[IZ]