JAKARTA (Panjimas.com) – Belanja dibuat hari spesial oleh kalangan pelaku pedagang online. Hari ini, tanggal 12 Desember dijadikan momen “Hari Belanja Online”, atau lazim disingkat Harbolnas. Dalam rangka Harbolnas mereka mempromosikan berbagai diskon.
Bagaimana konsumen menyikapi belanja online dalam Harbolnas? Berikut tips Ketua Pengurus Harian YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), Tulus Abadi dalam siaran persnya.
Pertama, pastikan bahwa diskon yang diberikan adalah diskon yang sesungguhnya bukan diskon abal-abal dengan cara menaikkan harga lebih dulu.
Kedua, pastikan bahwa konsumen berinteraksi dengan pelaku belanja online yang kredibel, dengan identitas jelas. Cek reputasinya via mesin mencari bahwa reputasi pedagang online tidak banyak dikomplain konsumen.
Ketiga, pastikan bahwa pelaku pedagang online mempunyai mekanisme penanganan pengaduan yang jelas. Sebab salah satu keluhan utama konsumen adalah susahnya konsumen mengakses pengaduan jika produknya mengalami masalah.
Keempat, kepada pelaku pedagang online harus mengedepankan itikad baik dalam bisnis. Jangan jadikan konsumen sebagai obyek untuk pemasaran yang unfair.
Kelima, mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RPP tentang Belanja Online, yang kini masih mangkrak. Ironis ditengah maraknya digital ekonomi, salah satunya belanja online, tapi regulasi perlindungan konsumennya masih rendah. Padahal pengaduan belanja online masih sangat dominan. Bahkan di YLKI belanja online menjadi rangking tertinggi. (des)