KHARTOUM, (Panjimas.com) — Aliansi 26 Partai Politik di Sudan mendesak Presiden Omar al-Bashir untuk tidak mencalonkan dirinya kembali untuk masa jabatan ketiga dalam pemilihan umum 2020 mendatang.
Seruan itu dikeluarkan di tengah-tengah gelombang protes nasional yang telah mengguncang negara itu selama enam pekan terakhir, karena ketidakmampuan pemerintah mengendalikan inflasi dan mengatasi krisis komoditas pokok.
Aliansi Pasukan 2020, didirikan pada September 2018, berpartisipasi dalam pemerintahan persatuan dan dialog nasional yang diprakarsai oleh Bashir, namun kini menyatakan akan menantang Bashir di pemilu mendatang.
Partai-partai utama dalam aliansi ini meliputi Forum Keadilan dan Perdamaian, Partai Keadilan dan Pembangunan Timur, Partai Perubahan Demokratis, dan Partai Pembebasan Sudan.
Dalam konferensi pers di Khartoum pada Rabu, Ketua Forum Keadilan dan Perdamaian Altybe Mustafa mengatakan pembatalan rencana pencalonan diri Bashir akan meredakan ketegangan politik di negara itu.
“Kami yakin bahwa niat partai yang berkuasa dan sekutu-sekutunya untuk mencalonkan Bashir kembali dalam pemilu mendatang akan meningkatkan ketegangan politik di Sudan, jadi kami mendesak partai yang berkuasa untuk menghentikan upaya tersebut,” tegas Mustafa, dikutip dari AA.
Agustus lalu, partai yang berkuasa di Sudan mencalonkan Bashir untuk masa jabatan ketiga, sebuah langkah yang dianggap kontroversial karena melebihi aturan batas masa jabatan.
Tiga partai politik yang bergabung dalam pemerintahan persatuan nasional telah mengundurkan diri dari kabinet dan parlemen sebagai bentuk protes terhadap tindak kekerasan ke kelompok demonstran.[IZ]