KHARTOUM, (Panjimas.com) — Presiden Sudan Omar al-Bashir baru-baru ini mengumumkan bahwa perbatasan Timur Sudan dengan negara tetangga Eritrea akan dibuka kembali setelah satu tahun ditutup, demikian dilansir stasiun televisi negara Sudan.
“Saya mengumumkan di sini, dari Kassala, bahwa kita membuka perbatasan dengan Eritrea karena mereka adalah saudara kita dan rakyat kita,” pungkas Bashir, dikutip dari AA.
Al-Bashir menyampaikan pengumuman tersebut ketika berbicara kepada para pendukung di kota Kassala, ibu kota regional Negara Bagian Kassala di Sudan Timur.
Presiden Bashir melanjutkan dengan menyatakan bahwa hubungan kedua negara didasarkan pada sejarah, geografi dan darah.
Pada 6 Januari tahun lalu, al-Bashir mengumumkan penutupan perbatasan timur negara itu dengan Eritrea.
Langkah itu dilakukan tak lama setelah keputusan presiden yang memberlakukan keadaan darurat di negara bagian perbatasan Kassala.
Keputusan itu juga disusul oleh pengerahan pasukan militer ke daerah perbatasan dengan tujuan nyata memerangi perdagangan manusia, narkoba dan senjata
Awal bulan ini, Parlemen memperpanjang keadaan darurat, yang juga berlaku untuk Negara Bagian Kordofan Utara di wilayah barat Sudan, hingga enam bulan ke depan.[IZ]