DARAA, (Panjimas.com) — Jumlah warga Suriah yang melarikan diri dari kota Daraa di Suriah Barat Daya ke daerah perbatasan dekat Yordania dan Israel kini mencapai sekitar 150.000 jiwa, demikian menurut lembaga pertahanan sipil Suriah, White Helmets, Jumat (29/06).
Ratusan ribu warga Daraa terpaksa mengungsi akibat serangan brutal rezim Bashar al-Assad.
“Lebih dari 150.000 orang telah melarikan diri ke dataran di dekat perbatasan Yordania karena serangan intensif oleh rezim Suriah dan sekutunya di kota-kota dan pedesaan di Daraa,” pungkas juru bicara White Helmets Amer Abu Zaid, dikutip dari Anadolu.
Menurut koresponden Anadolu di Yordania, pengungsi Suriah telah berbondong-bondong ke wilayah perbatasan Suriah-Yordania, akan tetapi pihak berwenang Yordania tidak mengizinkan mereka masuk ke wilayah negara itu.
Pada hari Kamis (28/06), Amman menyatakan kesiapannya untuk mendukung peran PBB dalam membantu pengungsi Suriah – tetapi tanpa melangkah yang terlalu jauh untuk membuka wilayah perbatasan.
Puluhan ribu pengungsi Suriah lainnya telah melarikan diri menuju kota-kota di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, ungkap Abu Zaid.
Puluhan warga Suriah yang terlantar menggelar aksi protes di dekat wilayah Golan pada hari Jumat (29/06), Mereka membentangkan spanduk-spanduk yang berbunyi, “Kami membutuhkan perlindungan” dan “Tidak membuka perbatasan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Selama 10 hari terakhir, Daraa telah mengalami pemboman udara yang intensif dan juga operasi serangan darat, dengan pasukan rezim yang didukung oleh kelompok milisi Syiah yang kini merebut wilayah kota Busra al-Harir dan Nahta.
Sementara itu, PBB Selasa (26/06) memperingatkan bahwa sebanyak 750.000 nyawa rentan dan beresiko di wilayah Daraa.[IZ]