• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home PARENTING Remaja

Pokemon Bikin Masalah, Congklak Bawa Barakah

27 Jul 2016
in Remaja
Reading Time: 3 mins read
A A
Pokemon Bikin Masalah, Congklak Bawa Barakah
0
SHARES
15
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

(Panjimas.com) – Assalamu’alaikum, Sob, apa kabar nih? Masih sibuk ngobrolin Pokemon? Hehe…

Nama Pokemon sih udah dulu banget ada di negeri kita sebenarnya. Yaitu pada era 90-an. Waktu itu baru berupa film kartun anak di tivi. Lalu belakangan ini, saat teknologi gadget sebegini canggih, nama itu muncul kembali dan dalam waktu sangat singkat menjadi perbincangan hangat. Ia muncul sebagai sebuah permainan online yang setelah disingkap oleh para pakar, ternyata terdapat misi politis menyangkut ancaman kedaulatan negara di baliknya.

Yah, beginilah kehidupan, Sob. Maka Sobat Panjimas sebagai generasi penerus perjuangan para Nabi, mesti berusaha bersikap waspada dan jeli dalam merespon hal-hal baru yang muncul dalam kehidupan. Jangan mudah-mudahnya begitu aja menerima, pun jangan juga menolak seketika. Ingat, segala hal butuh proses. Mencermati sesuatu pun butuh proses. Ya, proses adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan. Namun sayang, kalangan anak muda, kadang, bahkan sering kali kurang sabar dalam berproses, maunya serba instan. Nah, mentalitas inilah yang mesti kita singkirkan dari kehidupan generasi muda Islam.

Ngomongin soal proses, dalam budaya negeri kita sejatinya ada suatu sarana yang bikin sebuah proses penting dalam hidup manusia itu terjadi secara menyenangkan, mengasyikkan. Proses penting itu adalah proses pembangunan karakter kebaikan, keberadaban, dalam diri manusia semenjak masa belia.

Sobat tau apa sarana itu? Yeah, ia adalah permainan tradisional. Permainan yang merupakan hasil kreasi nenek moyang, yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Sobat Panjimas yang berakhlaq mulia dan cerdas, marilah kita mencoba berinstrospeksi, kita tanyai dan jawab sendiri masing-masing diri. Sejauh mana kita berusaha mengenali berbagai macam permainan tradisional dan sejauh mana kita berusaha mengenali permainan-permainan yang berasal dari Barat?

Apakah produk-produk Barat yang masuk ke negeri kita, ke tengah-tengah kehidupan kaum Muslimin adalah lebih unggul dan hebat ketimbang produk asli nenek moyang kita sendiri? Apakah produk-produk budaya lama yang kita nggak tau siapa penciptanya dan cuma dikenalkan oleh orang-orang tau kita itu nggak mengandung makna dan pesan moral di baliknya? Ah, kiranya remaja Muslim mesti beristighfar yang banyak kalo sampai ngerendahin hasil kreasi para leluhur yang berupa barbagai macam permainan tradisional.

Nah, biar nggak lagi menganggap remeh hasil kreasi nenek moyang, yuk kita mulai mengungkap makna yang sebelumnya kita abaikan itu. Di bawah ini beberapa manfaat permainan tradisional. Yuk kita simak…

  1. Memancing sikap kreatif, inisiatif, dan inovatif.

Misal dalam bermain Dakon, kalo nggak nemuin kerikil sebagai alat bermain, kita akan terpancing untuk mencari alternatif benda lain. Mungkin biji-bijian atau benda serupa yang bisa ditemuin di sekitar.

  1. Mengasah kecerdasaan naturalis

Kecerdasan naturalis bakal terlatih karena alat-alat permainan tradisional berupa benda-benda alam, misalnya dari tumbuhan, batu dan pasir. Tempat bermainnya pun biasanya di ruang terbuka.

  1. Menumbuh-kembangkan kecerdasaan spasial.

Misalnya kemampuan bermain peran dalam permainan Engklek. Permainan ini mendorong kita mengenal konsep ruang dan berganti peran.

  1. Melatih kecerdasaan musikal.

Permainan tradisional banyak yang pakai lagu, misalnya Jamuran dan Cublek-cublek Suweng. Di sana pemain dituntut berkonsentrasi dalam menyanyi dan dengerinnya kalo pengin menang.

  1. Melatih kecerdasan spiritual

Anak akan memahami bahwa kalah dan menang bukanlah problem yang pelik. Kalah pun dibawa ceria, sehingga nggak memicu pertengkaran atau sikap rendah diri. Sebaliknya, menang pun nggak jadi alasan buat sombong. Karena keceriaan bersamalah yang ingin diperoleh dalam bermain.

  1. Melatih kecerdasaan intrapersonal dan interpersonal

Permainan tradisional bisa dimainin oleh kita dari berbagai usia, serta nggak lekang oleh zaman. Pemain yang belum paham caranya bisa belajar pada pemain yang udah ngerti, meski usianya masih dibawahnya.

  1. Melatih semangat kebersamaan

Nggak ada orang yang paling ungul, karena masing-masing punya kelebihan dalam setiap permainan yang berbeda. Hal ini dapat mengusir egoisme dan bikin sadar bahwa diri maupun orang lain sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan.

  1. Melatih kemampuan berinteraksi

Kebanyakan permainan tradisional melibatkan pemain lebih dari tiga orang, maka kemampuan interaksi dengan orang lain juga bakal terlatih.

Nah, itu dia, Sob, beberapa manfaat permainan tradisional. Dan asyiknya, permainan tradisional nggak cuma buat anak kecil aja. Remaja dan dewasa pun bisa memainkannya dan meraih manfaat baik pula.

  1. Menyehatkan badan

Banyak permainan tradisional yang meniscayakan adanya aktivitas berlari, melompat, dan sebagainya. Nah, berarti itu olah raga.

Prinsipnya, secara umum permainan tradisional punya karakteristik yang berdampak positif pada ruhiyah. Ia pun cenderung memanfaatkan alat atau fasilitas dari lingkungan tanpa harus membeli. Sehingga lebih ekonomis dan ekologis. Selain juga menuntut imajinasi dan kreatifitas yang tinggi.

Dan yang amat sangat penting, permainan tradisional melatih bagaimana berakhlaq baik, seperti semangat kebersamaan, kerja sama, kejujuran, tanggung jawab, lapang dada, percaya diri, dan taat pada aturan.

Nah, kalo gitu kita lupain Pokemon, kita mainin Congklak, Jamuran, dan lain-lain. Insya Allah permainan-permainan itu akan membawa barakah kalo kita ngelakuinnya dengan penuh penghayatan akan makna-makna dan pesan moralnya. Sepakat?!

Wallahu a’lam bishshawab. Selamat bermain, Sob. Wassalamu’alaikum. [IB]

 

Tags: Permainan TradisionalPokemon Go
ShareTweetSend
Previous Post

ABIM Sabah Safari ke Ormas Indonesia

Next Post

[VIDEO ISTIMEWA] Suasana Haru Proses Pemakaman Santoso Abu Wardah, Amir Mujahidin Indonesia Timur

Next Post
[VIDEO ISTIMEWA] Suasana Haru Proses Pemakaman Santoso Abu Wardah, Amir Mujahidin Indonesia Timur

[VIDEO ISTIMEWA] Suasana Haru Proses Pemakaman Santoso Abu Wardah, Amir Mujahidin Indonesia Timur

Ketua Pansus RUU Terorisme: Lakukan Pelanggaran HAM, Polisi Dianggap Teroris Sebenarnya

Ketua Pansus RUU Terorisme: Lakukan Pelanggaran HAM, Polisi Dianggap Teroris Sebenarnya

Salah Lirik, Intel TNI Tewas Diberondong Brimob di Poso

Salah Lirik, Intel TNI Tewas Diberondong Brimob di Poso

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

11 Jun 2025
Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

28 Mar 2025
UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

28 Mar 2025
Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

22 Mar 2025
Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

11 Mar 2025
Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

8 Mar 2025
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Pokemon Bikin Masalah, Congklak Bawa Barakah

Pokemon Bikin Masalah, Congklak Bawa Barakah

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.