• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Kwik, Rizal, Habibie, dan Neolib

10 Mar 2024
in Uncategorized
Reading Time: 4 mins read
A A
Kwik, Rizal, Habibie, dan Neolib
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

(Panjimas.com) – “Jangan takut pada para neolib. Kalau kita bersatu, mereka tidak ada apa-apanya dan saya sudah buktikan itu,” ujar mantan Presiden BJ Habibie, di gedung MPR RI, Selasa (22/8).

Pernyataan Habibie tersebut seperti hendak mengingatkan kembali rakyat negeri ini atas kejam dan rakusnya mazhab neoliberalisme. Sistem ekonomi yang menurut mantan Menko Perekonomian Kwik Kian Gie, telah diterapkan Indonesia sejak 1967 tersebut, terbukti telah gagal membawa rakyat Indonesia sejahtera. Bahkan bukan hanya itu, neoliberalisme atau akrab disebut neolib telah menjadi pembuka pintu lebar-lebar bagi masuknya neokolonialisme dan neoimperialisme.

Topeng culas neolib terkuak lebar ketika Asia diterjang krisis moneter dahsyat pada 1997. IMF, Bank Dunia, dan Asian Development Bank (ADB) dikenal sebagai personifikasi neolib. Jejak buruk mereka bisa ditelusuri saat krismon. Dimulai dari Thailand, bak domino runtuh, krisis menjalar ke sejumlah negara lain. Indonesia, Malaysia, Filipina, dan juga Korsel. Selang beberapa tahun kemudian, semua negara tersebut mulai pulih.

Tapi hal serupa tidak terjadi pada Indonesia. Petaka ekonomi dahsyat bermula ketika Pemerintah mengundang International Monetary Fund (IMF) untuk campur tangan. Tapi bukannya pulih, Indonesia justru tenggelam kian dalam di kubangan krisis.  Ekonomi yang sebelumnya tumbuh secara konsisten di kisaran 7% tergerus hingga minus 13%.

14 Agustus 1997, Bank Indonesia (BI) yang saat itu masih menjadi bagian dari Pemerintah, atas saran IMF melepas batas bawah dan batas atas rupiah. Alasannya, supaya devisa tidak terkuras untuk mempertahakan nilai tukar rupiah pada level yang dikehendaki. Saat itu pasar uang memang sangat fluktuatif. Tapi apa lacur, rupiah justru terjun bebas, dari Rp 2.500an menjadi Rp16.000an/US$ hanya dalam tempo  singkat. Para konglomerat yang meminjam dalam dolar, langsung kolaps karena utang mereka tiba-tiba menggelembung lima kali lipat.

Malapraktik IMF di Indonesia benar-benar membuat ekonomi negeri ini meluncur ke titik  nadir. Itulah sebabnya jauh-jauh hari, Oktober 2017, ekonom senior Rizal Ramli menyebut IMF sebagai Dewa Amputasi. Padahal, saat itu banyak pihak meyakini kehadiran IMF di Indonesia bakal menjadi Dewa Penyelamat. Tapi sejarah akhirnya membuktikan, Rizal Ramli benar. IMF adalah dokter bedah yang melakukan malapraktik dan membebankan semua biaya kesalahannya yang amat besar kepada si pasien.

Pada November 2003, Asisten Direktur IMF untuk Asia Pasifik Charles Adam dalam sebuah seminar ekonomi regional di Bangkok, Thailand, mengaku IMF telah salah menangani krisis ekonomi yang melanda Asia. Kesalahan terutama pada penanganan krisis di Indonesia, Thailand dan Korea Selatan. IMF juga melakukan kesalahan di banyak negara lain, termasuk Amerika Latin. Yang terbaru, kesalahan serupa mereka lakukan lagi di Yunani.

Melawan neolib

Di Indonesia, amat sedikit pejabat publik yang melakukan perlawanan terhadap hegemoni neolib. Barangkali kita hanya bisa menyebut dua nama, Kwik Kian Gie dan Rizal Ramli. Habibie muncul kemudian. Tapi pernyataan yang disampaikan perintis dan pembangun industri pesawat terbang dua hari silam, kembali menegaskan bahwa neolib memang benar-benar ada dan tengah kuku-kukunya mencengkram dengan kuat dan dalam ke jantung kekuasaan.

Kwik dan Rizal Ramli sudah lama dikenal sebagai pengeritik keras kaum neolib. Keduanya terus saja bersuara lantang, baik ketika di dalam maupun luar kekuasaan. Dalam aritkel panjangnya berjudul Apa Neo Liberalisme (Neolib) Itu?, Kwik menelanjangi keburukan dan kebobrokan neolib.

Pada bagian akhir artikelnya, Kwik menulis, “Tim ekonomi dalam pemerintahan di Indonesia sejak tahun 1967 adalah kaum neolib yang lebih ekstrem dari rekan-rekannya di negara-negara barat. Perkecualiannya hanya sebentar sekali, yaitu selama kabinet Gus Dur.”

Sikap kritis Rizal Ramli terhadap neolib bahkan sudah disuarakan sejak amat belia, saat masih menjadi mahasiswa di ITB tahun 1978an. Bukunya berjudul Rizal Ramli, Lokomotif Perubahan: Langkah Strategis dan Kebijakan Terobosan, 2000-2001, memaparkan bagaimana ekonomi negeri ini bisa dibangkitkan tanpa membebek doktrin neolib.

Pernyataan Kwik yang menyebut ada kekecualian tim ekonomi negara tidak dikuasai kaum neolib saat Gusdur Presiden, itu terjadi karena Menko perkeonomian dan Menkeu dijabat Rizal Ramli. Dia juga membuktikan sejumlah kebijakan terobosan berbasis ekonomi  konstitusi yang diambilnya, justru mampu ekonomi terbang lebih tinggi, rakyatnya lebih sejahtera, dan membuat Indonesia  digdaya di mata dunia.

Sebaliknya, publik akan dengan mudah menemukan jajaran hamba sekaligus para pejuang neolib yang bersemayam di pusat lingkaran kekuasaan. Tentu saja, mereka tidak mengaku apalagi menepuk dada sebagai penganut neolib. Namun dengan mencermati berbagai kebijakan yang dikeluarkan, maka kita akan dapat mengendus aroma neolib yang sangat sengit menyeruak.

Kenyatan ini pula yang sering tidak masuk nalar orang yang waras dan berhati nurani. Sebagai kaum intelektual, bagaimana mungkin mereka terus saja mengabaikan begitu banyak fakta dan bukti betapa bobroknya mazhab neolib. Sebagai pejabat publik, bagaimana mungkin mereka bisa terus-menerus setia kepada para majikan asingnya, walau untuk itu harus mengorbankan kepentingan bangsa dan rakyatnya sendiri.

Dengan jabatan starategis yang disandang, mereka terus saja mendesain berbagai kebijakan dengan aroma neolib yang amat kental. Memangkas anggaran dan memotong belanja sosial. Pada saat yang sama, mereka mati-matian mempertahankan anggaran pembayaran pokok dan bunga utang yang dari waktu ke waktu jumlahnya makin tidak masuk akal waras dan mengusik nurani. Kaum neolib ini tidak segan-segan memperlebar defisit, memalak rakyat dengan berbagai pajak, terus membuat utang baru, dan melego BUMN.

Sebagai pembantu Presiden, sejatinya mereka sudah melakukan banyak insubordinasi. Bukankah Presiden Joko Widodo sudah pernah dengan lantang menyatakan IMF, Bank Dunia, dan ADB tidak memberi solusi bagi persoalana ekonomi global?

“Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang,” ujar Jokowi dalam pidato Pembukaan Konfrensi Asia Afrika, di Jakarta, 22 April 2015.

Tapi begitulah Indonesia. Mereka yang bekerja dengan hati bagi negeri justru dikebiri. Para pengeritik dicutik agar tak berisik. Tidak ada tempat bagi pejabat penentang neolib. Sebaliknya, para komparador kian mesra berkarib dengan neolib. Pejabat penjual negara terus berpesta memijak rakyat yang menderita. Ironis. Tragis! [RN]

 

Jakarta, 24 Agustus 2017

Penulis, Edy Mulyadi

Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS)

 

Tags: ekonomi neoliberalheadlinesneoliberal
ShareTweetSend
Previous Post

Pentingnya Pemikiran Islam, KH. Al-Khaththath Gelar KPI

Next Post

Kejahatan Kebencian Via Media Sosial di Inggris Akan Diproses Secara Hukum

Next Post
Islamophobia!! Siswi di India Dilarang ke Sekolah Memakai Jilbab

Kejahatan Kebencian Via Media Sosial di Inggris Akan Diproses Secara Hukum

Pengadilan Maroko Perintahkan Adili Pemimpin Aksi Demonstrasi di Al-Rif

Pengadilan Maroko Perintahkan Adili Pemimpin Aksi Demonstrasi di Al-Rif

Pengumuman: Layanan Bus Shalawat Hari Ini Tutup Jam 10

Pengumuman: Layanan Bus Shalawat Hari Ini Tutup Jam 10

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

1 Mar 2025
Insiden Santri Dibakar, Ponpes Darusy Syahadah Mengecam Segala Bentuk Tindak Kekerasan

Insiden Santri Dibakar, Ponpes Darusy Syahadah Mengecam Segala Bentuk Tindak Kekerasan

17 Dec 2024
Dituduh Curi Ponsel, Santri Ponpes Darusy Syahadah Dibakar Seorang Tamu

Dituduh Curi Ponsel, Santri Ponpes Darusy Syahadah Dibakar Seorang Tamu

17 Dec 2024
Paguyuban Dengan Anggota Khusus Bernama “Sugeng” Gelar Baksos di Soloraya

Paguyuban Dengan Anggota Khusus Bernama “Sugeng” Gelar Baksos di Soloraya

23 Nov 2024
Aparat Diduga Lakukan Penyiksaan terhadap 2 Warga Solo, Keluarga Lapor ke Menteri HAM

Aparat Diduga Lakukan Penyiksaan terhadap 2 Warga Solo, Keluarga Lapor ke Menteri HAM

18 Nov 2024
Dukung MUI Surakarta, DSKS Nyatakan Menolak Mutlak Peredaran Miras di Kota Budaya

Dukung MUI Surakarta, DSKS Nyatakan Menolak Mutlak Peredaran Miras di Kota Budaya

29 Oct 2024
Kwik, Rizal, Habibie, dan Neolib

Kwik, Rizal, Habibie, dan Neolib

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Kades di Colomadu Pertahankan Gudang Miras di Desanya Meski Diprotes Warga

Hukumnya Menyediakan Makanan Pada Tukang/Pekerja yang Tidak Puasa

Hukumnya Menyediakan Makanan Pada Tukang/Pekerja yang Tidak Puasa

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Muntah saat Gosok Gigi, Apakah Puasa Batal ?

Muntah saat Gosok Gigi, Apakah Puasa Batal ?

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.