(Panjimas.com) – “Tidaklah ada seorang dari kalian berwudlu, berkumur dan memasukkan air ke lubang hidung lalu mengeluarkannya, kecuali luruh dosa-dosa wajah, mulut, dan hidungnya. Lalu kala ia membasuh wajah seperti yang diperintahkan Allah, dosa-dosa wajahnya akan luruh bersama air lewat ujung jenggotnya. Lalu kala ia membasuh tangannya sampai ke siku, dosa-dosa tangannya luruh bersama tetesan air dari ujung jemari. Lalu kala ia membasuh kedua ujung kakinya sampai mata kaki, dosa-dosa kedua kakinya luruh bersama air yang menetes dari jemari. Lalu kala ia berdiri shalat dengan memuji dan mengagungkan Allah dengan pujian yang layak untukNya, sedang ia khusyuk, dosa-dosanya musnah seolah ia bayi yang baru dilahirkan dari perut ibunya.” (Hr. Muslim).
Secara spiritual, kaum Muslim sedunia yakin akan keutamaan wudlu sebagai peluruh dosa. Tapi, sepertinya masih banyak dari mereka yang belum tahu bahwa secara empiris, ritual pengusir hadas kecil ini juga dapat mengusir penyakit dan menguatkan daya tahan tubuh.
Dr. Majdah Amir, dosen bidang kekebalan tubuh Universitas ‘Ain Syam, melakukan penelitian dan memeroleh temuan bahwa amalan yang selalu dijaga oleh Bilal bin Rabbah radhiyallahu ‘anhu ini merupakan sarana yang sangat efektif mengusir lelah dan mengembalikan kebugaran.
Wudlu juga berfaedah mengembalikan keseimbangan energi dan memperbaiki kerusakan energi tubuh. Perbaikan ini terjadi setelah orang kehilangan dosa. Dosa, ternyata punya pengaruh pada fisik. Karena manusia tak hanya tersusun oleh materi yang bisa dipegang, tetapi juga oleh energi elektrokimia dan elektromagnetik, maka dosa yang dilakukan seseorang akan meninggalkan bekas. Bekas tersebut tercipta dari perubahan organ tubuh yang menjadi lebih buruk dan merugikan kesehatan.
Di samping dosa-dosa luruh, berwudlu juga membuat mikroba yang merugikan yang hinggap pada kulit juga luruh. Dan, kulit yang dibasahi air akan terlindung dari risiko kanker kulit.
Wudlu juga membantu melancarkan peredaran darah pada organ-organ yang daya edarnya paling lemah karena paling jauh letaknya dari jantung, yakni ujung jemari tangan dan kaki. Dengan membasuhnya disertai pijatan lembut saat berwudlu, daya edar darah pada organ tersebut akan menguat.
Begitu banyak faedah wudlu bagi kesehatan. Tapi apakah kita sudah selalu menjaga kesempurnaannya? Masihkah kita sering berwudu dengan tergesa-gesa? Mari perbaiki wudlu kita!
Wallahu a’lam. [IB]