SURABAYA, (Panjimas.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan gaji bulanan untuk penghafal Alquran sebagai bentuk apresiasi karena ikut andil besar dalam mendidik masyarakat memiliki akhlak yang baik.
“Yang dapat bantuan bukan untuk semua penghafal Alquran, tapi khusus untuk yang mengajar,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Selasa (8/9/2015).
Bantuan dana tersebut diupayakan turun tahun ini, namun jika tidak maka mulai dilaksanakan pada pos Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku program tersebut sampai saat ini masih dikaji secara matang karena merupakan kali pertama di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Menurut mantan ketua umum Gerakan Pemuda Ansor itu, para guru penghafal Alquran sangat membantu masyarakat berakhlak dan sangat memengaruhi pertumbuhan perekonomian saat ini.
“Sebab pesatnya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan tanpa dibarengi dengan akhlak yang mulia akan sia-sia dan tidak memberikan dampak yang bagus untuk masyarakat,” ucapnya. Seperti dilansir okezone.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menjelaskan, ide penggajian guru penghafal Alquran muncul dari hasil diskusinya dengan Gubernur Jatim Soekarwo, termasuk siapa saja yang berhak mendapat bantuan. “Dari hasil diskusi itu muncul ide memberikan bantuan kepada mereka karena ikut membina akhlak masyarakat Jatim,” katanya.
Terkait siapa yang berhak menerima bantuan ini, kata dia, tentu melalui proses ketat agar tidak salah sasaran, antara lain menelusuri apakah betul orang tersebut hafal Alquran, di mana tempatnya menghafal Alquran, hingga dilakukan tes hafal Alquran. “Nanti ada tim khusus sendiri. Sekarang masih dalam proses dan terus dipelajari. Yang jelas, bantuan untuk pengajar, bukan yang tidak mengajar,” kata Gus Ipul.