SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Ada beberapa contoh kriteria seorang pemuda yang dicontohkan didalam Al quran. Sebut saja kisahnya Nabi Ibrahim yang dengan berani melawan penguasa dholim untuk meluruskan aqidahnya meski resiko yang ia hadapi begitu besar yaitu dengan dibakar.
Kisah yang lain adalah Nabi Yusuf AS bagaimana ia mampu mempertahankan kesucian dirinya saat ia digoda seorang wanita untuk diajak berzina. Contoh selanjutnya adalah kisah Ashabuk Kahfi adalah model pemuda yang tidak puas dengan sistem dan yang terakhir adalah kisah Ashabul Uhdud, mereka rela dibakar hidup-hidup untukk mempertahankan aqidahnya.
Pesan itulah yang disampaikan oleh Ustadz Ridwan Hamidi saat diminta mengisi acara Tabligh Akbar yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) Jumat, (11/12/2015) di Auditorium Moh. Djazman dengan mengambil tema “Petunjuk Al quran Bagi Pemuda Dalam Membangun Peradaban”.
Dimasa lalu banyak pula sahabat Rasulullah SAW yang juga berasal dari seorang pemuda sebut saja Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Zaid bin Tsabits dan masih banyak lagi.
Namun dimasa sekarang kondisi pemuda jauh dari nilai-nilai tersebut.
“Banyak pemuda sekarang yang lemah semangatnya. Lari berkilo-kilo kuat namun melangkahkan kaki ke masjid tidak mampu.” Ujar Ketua MIUMI Yogyakarta tersebut.
Tak hanya itu pemuda jaman sekarang juga banyak yang krisis ibadah, mengekor budaya barat dan juga menyianyiakan waktunya.
“Pemuda sekarang banyak yang kecanduan Hp hampir setiap hari dihabiskan untuk membuka hp mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Namun sangat malas jika membaca Al quran”
Persoalan itulah yang seharusnya segera diatasi. Karena peran pemuda sangat diperlukan dalam membangun peradaban. Jika pemudanya kuat dan tangguh maka bangsa ini akan maju namun jika sebaliknya bukan tidak mungkin bangsa besar akan hancur dengan sendirinya.
Senada dengan Ustadz Ridwan Hamidi, Ustadz Dr Muinudinillah yang didapuk menjadi pembicara kedua juga mejelaskan bahwa seorang pemuda harus memiliki aqidah yang kuat jika ingin sukses dunia akherat. Selain itu pemuda juga diharapkan memiliki iman yang kokoh dibuktikan dengan perjuangan atau jihad menegakkan kalimat Allah.
“Memiliki orientasi dalam hidup dan memiliki akhlak rabbani yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari juga diperlukan bagi seorang pemuda dalam membangun peradaban” ujar Ketua DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta).