PARIS, (Panjimas.com) – Lagi-lagi Masjid di Perancis diserang, setelah pekan lalu saat Malam Natal, sekelompok massa menggeledah ruang ibadah Masjid di Corsica, menghancurkan pintu kaca dan membakar buku-buku doa dan salinan-salinan Al-Quran, kali ini giliran Masjid di Valenc, daerah Selatan Perancis
Mengutip BBC, seorang pria berusia 29 tahun berusaha menabrakkan mobilnya ke 4 tentara yang sedang bertugas mengamankan dan melindungi sebuah Masjid di Valence hari Jumat (01/01/2016). Atas insiden itu, seorang pria pejalan kaki berusia 72 tahun terkena peluru nyasar di betisnya yang ditembakkan tentara saat mereka membela diri, ketika mobil yang melaju kencang hendak menabrak mereka.
Penyerang Masjid Valence, diketahui berasal dari pinggiran kota Lyon, sekitar 1 jam perjalanan dari Valence. Menurut kesaksian, ia berusaha menabrakan mobilnya 2 kali ke Masjid itu, tetapi segera aksinya dapat dihentikan setelah tentara yang bertugas melepaskan tembakan. Penyerang itu mengalami luka-luka di bagian lengan dan kakinya, sementara seorang tentara dilaporkan juga terluka di bagian kaki akibat serangan mobil itu.
Walikota Valence, Nicolas Daragon mengatakan kepada iTELE News Channel, bahwa “4 tentara saat itu sedang berjaga di depan Masjid yang saat itu juga sedang dalam kondisi tenang dan penuh kekhusyukan, serangan terjadi pada jeda waktu diantara 2 Shalat Berjamaa, dimana banyak jamaah Shalat telah tiba,” tutur Daragon. Kemudian “Sebuah mobil melaju kencang ke arah Masjid.”, dan aksinya segera dihadang oleh tentara yang berjaga disana, tambahnya
Menteri Pertahanan Perancis, Jean-Yves Le Drian dan Menteri Dalam Negeri, Benard Cazeneuve, mengatakan bahwa tentara yang berjaga melepaskan tembakan untuk membela diri. Sementara Walikota Valence mengapresiasi kemampuan control diri dan kesigapan prajurit yang bertugas di Masjid Valence, dan menekankan bahwa saat ini situasi kini di sekitar Masjid dinilai relatif aman.
Otoritas Perancis telah mengerahkan sekitar 10.000 aparat keamanan untuk melindungi sejumlah tempat-tempat sensitif di seluruh Perancsi, terutama di Masjid-Masjid setelah beberapa serangan terjadi, terutama setelah serangan Paris 13 November lalu.
Imam Masjid Valence, Abdullah Dliouah, mengutuk serangan igtu sekaligus berterimaksih kepada para tentara yang berjaga dan telah melindungi Masjid, seperti dikutip dari CNN.
Dalam sebuah pernyataannya di akun Facebook, Imam Masjid Valence Abdullah Dliouah, mengatakan bahwa “Para pengurus takmir masjid dan jamaah sangat terkejut dengan tindakan ini, para tentara yang telah melindungi Masjid dihargai oleh para jamaah dan kami mengutuk agresi ini terhadap mereka yang menjamin keselamatan kami.
“Kami ingin menegaskan bahwa tindakan ini, meskipun situasinya cukup gawat, tidak akan menyurutkan tekad kami untuk mempromosikan pentingnya hidup bergandengan tangan secara bersama-sama, seperti yang selalu kami lakukan.”
Penilaian negatif dan respon anti-muslim meningkat pesat di Prancis setelah serangan Paris 13 November lalu. [IZ]