SOLO,(Panjimas.com) – Umat Islam Soloraya sambut seruan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) untuk melaksanakan Gerakan Shubuh Berjamaah Nasional (GSBN) 1212. Pasca Aksi Bela Islam III, umat Islam semakin kuat ukhuwah Islamiyahnya, bersiap melaksanakan arahan para Ulama untuk revolusi damai.
Dari pantauan Panjimas, GSBN 1212 di masjid Jami MUI, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo sejak Ahad (11/12) malam sudah diisi tausiyah tokoh ulama Solo. Bertindak sebagai pembicara yakni Ustadz Syihabuddin Al Hafidz, Direktur PP Isy Karima, Ustadz Abdullah Manaf Amin, Dosen Mahad Aly An nur, Ustadz Dr. Muinudinillah Basri,MA, Ketua DSKS.
Ustadz Muin, dalam tausiyahnya meminta umat Islam untuk memulai gerakan memboikot produk dan media yang tidak menguntungkan umat Islam bahkan selalu menyudutkan umat Islam. Kembali membangkitkan ekonomi umat dengan memanfaatkan pelaku usaha milik umat Islam.
“Kita selama ini kurang perhatian dengan saudara-saudara kita, mereka yang mati usahanya karena kita tinggalkan, tidak mau membeli dari mereka. Sebaliknya justru kita menghidupkan toko modern yang menjajah kita” kata ustadz Muin.
Sementara di Masjid Nurul Iman, Kalitan, Laweyan, Solo kegiatan Gerakan Subuh Berjamaah diisi oleh Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jateng, Ustadz Aris Munandar Al Fatah menyampaikan tema Memelihara Ruh 212.
“Dengan menjaga persatuan umat Islam, kita harus mau dipimpin Ulama. Maka yang harus dilakukan selalu menjaga sholat berjamaah dan berusaha sholat malam. Yang tak kalah pentinh selalu berinteraksi dengan Al Quran” pesan ustadz Aris. [SY]