JAKARTA (Panjimas.com) – Meski dilarang aparat keamanan, peserta Aksi Simpatik 55 tetap melakukan Long March menuju Gedung Mahkamah Agung, untuk mengawal sejumlah delegasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Gemuruh takbir pun terdengar membahana.
Delegasi tersebut antara lain KH Bachtiar Nasir, KH Didin Hafiduddin, Kapitra Ampera, sejumlah tim advokasi GNPF MUI. Massa yang memadati Masjid Istiqlal diminta tetap berada di masjid untuk mendengarkan tausiah dari Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar serta sejumlah ulama lainnya.
Longmarch menuju MA tidak hanya diikuti oleh ikhwan saja, melainkan juga diikuti oleh ukhti dan anak-anak. Massa yang berada diluar Masjid Istiqlal, usai Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, langsung bergerak mengawal delegasi GNPF MUI menuju Gedung Mahkamah Agung (MA). Mereka akan menyampaikan aspirasi dan dukungan kepada MA dan majelis hakim kasus penodaan agama untuk menjaga independensi dalam memutus perkara dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Bagi para peserta aksi yang ingin mengiringi tim delegasi ke MA, kami minta tetap tertib dan teratur, serta tidak menerobos aparat yang berjaga,” pesan Ustadz Bachtiar Nasir.
Harapan mereka hanyalah ditegakkannya keadilan hukum di Indonesia terhadap kasus penodaan Agama oleh Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Dengan adanya Aksi Simpatik 55, diharapkan tidak menciptakan indepedensi hukum di Indonesia.
Sejak pagi tadi, Masjid Istiqlal dibanjiri jamaah Shalat Jumat. Terlihat Masjid Istiqlal pada bagian Lt. Utama hingga Lt. 5 dipenuhi oleh Jamaah. Selain dari Jabodetabek, jamaah Aksi Simpatik 55 juga diramaikan oleh jamaah dari luar kota seperti Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Padang, Palembang, Medan, Pontianak dan Makassar.
“Saya jauh dari Medan hanya ingin menegakkan agama Allah yang telah dilecehkan. Dan akhirnya saya berangkat untuk ikut Aksi Simpatik 55 di Masjid Istiqlal. Menurut saya, Aksi Simpatik 55 memiliki tujuan yang mulia, yakni bertujuan supaya tercapai indepedensi hukum dalam persidangan penodaan agama. Selain itu, supaya keadilan tetap ditegakkan di Indonesia.” Ungkap Febri Harahap (Jamaah Aksi Simpatik dari Medan, Sumatera Utara).
Aksi Simpatik 55 yang digelar oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI di Masjid Istiqlal turut diramaikan dengan tenda-tenda logistic, diantaranya tenda Logistik dari AQL Islamic Center, Cyber Moslem Community, GIN, Bang Japar, Perempuan Bicara (FUI), Gemas, FORSAP, Mc Jack, Nusaibah dan Azzikurrahman. (desastian)