SOLO (Panjimas.com) – Salah satu olah raga sunah yang mulai menjadi tren saat ini, semakin digemari berbagai kalangan adalah memanah. Pengrajin Panahan senior di Solo, Eddy Roostopo mengaku mengkomersilkan hasil buatan busur panahnya sejak 2008 lalu.
“Awalnya kita memang rutin di Sriwedari, saya komersialkan itu sejak 2008 tapi sejak 1977 saya sudah membuat busur panah,” kata Popop panggilan akrab Roostopo saat di temui Panjimas di Mall Solo Paragon, Kamis (6/7/2017).
Popop mengawali harga busur panah mulai 350 ribu, sekarang ini paling murah untuk satu buah busur panah seharga 700 ribu rupiah sudah memperoleh busur jenis tradisional. Keluarga yang terus mempopulerkan memanah ini mengatakan bahwa kedua anaknya pernah menjuarai lomba Panahan tingkat Nasional.
“Sekarang sudah 700 ribu, untuk satu set beserta anak panahnya ya, 1 juta 200 ribu rupiah. Kalau standar panahan nasional mulai 2 juta 800 ribu sampai tergantung asesorisnya. Dan Panahan ini peningkatannya bagus sekali,” ujarnya.
Popop yang mendaftarkan kelompok Panahannya bernama “Sipas” (Semut Ireng Pop Archery Sriwedari) itu, mengakui bila olah raga memanah akan meningkatkan konsentrasi dalam segala hal. Buktinya anak dia tergolong pandai hingga ke jenjang S2.
“Memang ini sunah Rasul yang luar biasa, anak saya itu saya didik mulai SD, mau tidak mau dia akan lebih konsentrasi, lebih fokus, sekarang S2 semua. Cucu saya masuk SMP nilainya diatas rata-rata, pelajaran sekolah dia sikat semua. Jelas ini meningkatkan konsentrasi karena melatih tepat sasaran dan fokus,” tandasnya.
Pria yang sudah berusia hampir 60 tahun itu berharap Panahan jenis tradisional terus digalakkan. Karena selain lebih murah juga lebih mudah membuat kelengkapannya.
“Saya mengharap daerah lain mengembangkan panahan tradisi, supaya bisa masuk PON (Pekan Olah raga Nasional) lagi,” ungkapnya. [SY]