Anggaran 2018 ARMM Dinaikkan untuk Perbaikan Gizi 7.000 Anak-Anak Moro

MANILA, (Panjimas.com) – Pemerintah Filipina baru-baru ini menaikkan nilai anggaran 2018 untuk Autonomous Region of Muslim Mindanao (ARMM) senilai dua kali lipat menjadi 156 juta peso ($ 8,75 juta dollar) demi program yang bertujuan untuk mengatasi kelaparan dan kekurangan gizi bagi 7.000 anak di wilayah Bangsamoro.

Setelah Presiden Rodrigo Duterte memberikan arahan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) Oktober lalu, Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan meningkatkan anggaran untuk program “Bangsamoro Umpungan sa Nutrisyon” (Bangun).

“Saya ingin maraknya kelaparan berhenti. Tolong lakukan sesuatu tentang ARMM. Aku kasihan pada anak-anak. Mari kita mencari sarana bahkan untuk memenuhi kebutuhan makanan anak-anak, ” kata Duterte pada bulan Oktober saat peluncuran program Bangun, yang menyasar 7.000 anak-anak yang tinggal di ARMM, dikutip dari Anadolu.

“Kami ingin mengatasi permasalahan anak-anak Moro yang, untuk waktu yang lama, tidak dimasukkan dalam program makanan reguler pemerintah,” terang Maris Abenojar, Direktur Departemen Kesejahteraan Sosial, seperti dikutip oleh Rappler.

Abenojar lebih jauh menjelaskan bahwa anak-anak Moro, yang pergi ke madrasah, biasanya tidak menikmati program pemberian makanan yang dilaksanakan di tempat penitipan anak.

Program yang akan dimulai pada bulan Agustus ini, akan memberi makanan setidaknya 6.800 anak-anak berusia antara 2-5 tahun di Provinsi Sulu dan Maguindanao dengan satu paket makanan siang per hari selama 120 hari.

Dengan kenaikan anggaran pada tahun 2018, program “Bangsamoro Umpungan sa Nutrisyon” (Bangun) ini akan menyediakan dua pakett makanan per harinya untuk 7.000 anak-anak.

Program ini bertujuan untuk mengurangi tingkat gizi buruk di wilayah Bangsamoro yang penuh gejolak konflik dan dalam kondisi miskin.

Menurut Otoritas Statistik Filipina, tingkat kemiskinan di Daerah Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) adalah 59 persen, sementara itu kemiskinan di tingkat nasional berkisar di angka 23 persen pada periode pertama 2015.[IZ]