SURAKARTA (Panjimas.com) – Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) melakukan aksi damai di depan gedung DPRD Kota Surakarta, Kamis (5/5/2025).
Aksi tersebut bentuk protes terhadap pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang menawarkan solusi dua negara antara israel dan Palestina. Menurutnya, israel adalah penjajah yang telah membantai warga sipil Gaza, Palestina dengan jumlah korban lebih dari 50 ribu jiwa meninggal dunia dan terus bertambah.
Aksi berlanjut audiensi bersama DPRD Kota Surakarta dan diterima Pimpinan DPRD kota Surakarta diantaranya Daryono, ST (PKS), Muhammad Bilal (PSI), SH, Ardinto Kuswinarno, SH (Gerindra).
Para tokoh yang hadir dalam audiensi tersebut diantaranya ustadz Abdul Rochim Ba’asyir (Ketua DSKS), K.H. Badaruddin (Ketua MUK Karanganyar), ustadz Salman Al Farisi (LUIS), ustadz Shobbarin Syakur (Majelis Mujahidin) dan sejumlah tokoh dan aktivis lintas elemen islam se-Solo Raya.
Selain itu, total luas wilayah Palestina sebelum pendudukan Israel pada tahun 1967 adalah sekitar 27.000 km². Namun, setelah pendudukan Israel pada tahun 1967, wilayah Palestina yang tersisa adalah sekitar 6.220 km², yang terdiri dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.
“Penjahat perang kok disayang, seret dan adili pimpinan Israel, pembantai wanita dan anak-anak,” tema yang diangkat peserta aksi.
SIKAP DAN PERNYATAAN DSKS
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, DSKS menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Menolak keras segala bentuk pengakuan terhadap Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung, terbuka maupun terselubung.
2. Menolak normalisasi hubungan diplomatik, ekonomi, maupun budaya antara Indonesia dan Israel.
3. Menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk tetap konsisten mendukung kemerdekaan penuh bangsa Palestina, dari Sungai (Yordan) hingga Laut (Mediterania), dan tidak tergoda tekanan dari kekuatan asing yang pro-Israel.
4. Mengajak seluruh elemen umat Islam, ormas, dan tokoh masyarakat untuk tetap bersuara membela Palestina dan menolak semua bentuk kompromi terhadap penjajahan.
5. Mendukung upaya boikot, divestasi, dan sanksi (BDS) terhadap Israel sebagai bentuk tekanan sipil global terhadap entitas penjajah.
Pernyataan tersebut menurutnya tidak dimaksudkan sebagai bentuk kebencian terhadap suatu agama atau ras, tetapi sebagai sikap moral terhadap entitas politik yang telah terbukti melakukan penjajahan dan penindasan. DSKS berdiri bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan mereka secara utuh. Kami percaya, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur’an, bahwa kebenaran akan menang dan penjajahan pasti akan sirna.
Menanggapi aspirasi dari berbagai tokoh, Daryono secara pribadi memiliki sikap yang sama. Ia menyarankan agar para tokoh mendesak DPRD di Kabupaten masing-masing agar gaungnya semakin besar. Mewakili Pimpinan DPRD, ia akan segera menyampaikan ke Presiden RI.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia akan mengakui Israel jika Palestina merdeka dan diakui kemerdekaannya oleh Israel. Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia siap membuka hubungan diplomatik resmi dengan Israel setelah Palestina merdeka. Selain itu, Indonesia juga siap menyumbang pasukan perdamaian di kawasan tersebut.
Prabowo menekankan pentingnya two-state solution sebagai jalan satu-satunya untuk mencapai perdamaian yang benar antara Palestina dan Israel. Dalam konteks ini, Indonesia mendukung rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi oleh Prancis dan Arab Saudi untuk mewujudkan solusi tersebut.

















