• About Us
  • Archives
  • Blog
  • Contact
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Donation
  • Full Width Page
  • Home
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
No Result
View All Result
Panjimas
Advertisement
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi
No Result
View All Result
Panjimas
No Result
View All Result
Home PARENTING Remaja

Ada Kearifan pada Daging Qurban

1 Sep 2017
in Remaja
Reading Time: 3 mins read
A A
Ada Kearifan pada Daging Qurban
0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

(Panjimas.com) – Idul Adha adalah momen pemersatu umat. Di Tanah Haram, berjuta Muslim dari seluruh penjuru dunia berkumpul pake kostum yang sama dengan tujuan yang sama pula. Di negerinya masing-masing, kaum Muslim lainnya berkumpul di lapangan terdekat buat Shalat Idul Adha. Sepulang dari sana, mereka pergi lagi pake kostum beda, kaos usang yang siap diajak berdekil ria. Tempat yang dituju adalah lokasi penyembelihan hewan qurban yang biasanya di halaman masjid setempat.

Di halaman masjid-masjid negeri kita, kaum Muslim bergotong royong memroses sapi dan kambing hidup sampe jadi potongan-potongan daging yang siap dibagikan. Itulah pemandangan kasat mata di hari raya Idul Adha. Betul kayak gitu yang kamu lihat? Optimis deh, kebanyakan kawula muda Muslim negeri ini bakal menjawab iya. Pertanyaan selanjutnya, apa cuma itu aja yang kamu lihat? Adakah sesuatu yang nggak kasat mata yang juga kamu lihat di hari itu? Hiii… ngeri…

Oh, jangan berimajinasi horor ya. Nggak selayaknya anak muda Muslim berpikir begitu. Kalo disebut istilah nggak kasat mata, sebaiknya pikiran kita mengarah ke hikmah di balik sesuatu yang kasat mata. Yup, karna Allah ta’ala menggelar alam raya ini sebagai ayat-ayat yang mesti kita pelajari. Termasuk dalam kegiatan pemrosesan hewan qurban, di sana ada banyak hikmah yang bisa kita dapatkan. Apa aja hikmah di balik tuh kegiatan? Kita cari, yuk!

Gotong royong adalah pengalaman sekaligus pelajaran berharga yang pertama. Allah ta’ala menyuruh kita berjama’ah dan saling membantu dalam kebaikan.

“…. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan ….” (al-Ma’idah :2).

Nggak mungkin beberapa ekor sapi dan kambing bisa rampung diurus dalam sehari kalo cuman ngandalin beberapa orang. Kecuali pakar, sih, dan pake peralatan yang cukup canggih. Tapi di masyarakat kita, memroses hewan qurban biasanya dikerjakan sama warga kampung setempat yang nggak ahli dalam urusan daging. Kalo pun ada yang ahli, paling cuman satu dua orang aja. So, memroses hewan qurban emang perlu mengerahkan banyak orang.

Di halaman masjid, warga kampung bahu-membahu mengerjakan proses mulai menyembelih sampe mengemas dan membagikan daging ke warga. Hari itu halaman masjid jadi tempat pendidikan gotong royong buat kita. Nah, setelah dapet pendidikan (ilmu), langkah apa yang mesti ditempuh selanjutnya? Adalah pengamalan! Ilmu tuh buat diamalkan. Betul? So, ilmu gotong royong yang udah didapetin hendaknya diamalkan sebagai praktik berkelanjutan dalam hidup berkeluarga, bermasyarakat, dan juga bernegara. Ini, nih, hikmah pertamanya.

Pelajaran kedua adalah ilmu memroses hewan qurban. Menyembelih, menguliti, membuang kotoran, mencincang daging, dan membagi rata nan adil ke warga,  bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan dengan perfect oleh setiap orang. Semua ada ilmunya! Gimana merebahkan tubuh sapi, ada tekniknya. Leher bagian mana yang dipotong harus tepat, nggak asal kena, kalo nggak mau bikin hewan tersiksa. Mengeluarkan kotoran dari lambung dan usus dengan efektif dan efisien, ada tekniknya. Mengelupas kulit dengan cepat tapi nggak bolong juga ada jurusnya. Bahkan gimana bersikap pada hewan menjelang disembelih biar nggak stres pun ada ilmunya.

Kalo kita mau mikir, teknik-teknik itu bakal bikin kita sadar kalo semua pekerjaan emang ada ilmunya, meski tuh kerjaan nggak nuntut pelakunya harus bisa baca tulis dan main komputer.

Pekerjaan yang kayaknya bisa dilakukan orang yang nggak pernah sekolah pun, ternyata belum tentu bisa dikerjakan dengan baik sama orang yang berpendidikan tinggi dan bergelar profesor sekalipun. Pak Profesor bisa lebih bodoh dari orang yang nggak lulus SD kalo disuruh nyembelih sapi. So, dari sini kita dapet hikmah bahwa siapa pun kita, nggak pantas berlaku sombong dan sok lebih pinter dari orang lain. Karna kehebatan orang pasti ada batasnya. Orang bisa hebat di satu sisi, tapi bodoh di sisi lain.

“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati ….” (al-Furqan: 63).

Pelajaran ketiga adalah bahwa setiap sesuatu ada tempatnya. Dalam pemrosesan hewan qurban, darah yang mengalir saat penyembelihan disediakan tempat tersendiri. Galian tanah yang ntar kalo udah selesai bakal ditimbun lagi. Kotoran hewan ada tempatnya sendiri. Dibuang ke sungai biar jadi makanan bergizi buat spesies air. Daging harus ditaruh di tempat yang bersih, nggak boleh ditaruh di atas tanah gitu aja karna partikel tanah bakal nempel dan menyulitkan dalam proses memasaknya. Ia juga nggak boleh dicelup air karna bakal bikin bau amis tetap nempel sampe matangnya.

Hikmah “semua ada tempatnya” ini seyogianya kita terapkan dalam kehidupan. Sebagai makhluk berakal, berilmu, dan beriman, kita nggak pantas berlaku asal naruh aja dalam segala hal. Menempatkan sesuatu nggak pada tempatnya adalah kezaliman.

Nggak cuma itu aja. Masih banyak hikmah-hikmah lain yang bisa ditemukan dalam kegiatan memroses hewan qurban. Semua bakal bikin orang yang menghargainya jadi lebih arif dan bijaksana, sadar siapa dirinya, dan mengagungkan Allah ta’ala.

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkanNya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” (al-Baqarah: 164).

Terakhir, coba kita tanya ke diri sendiri, apa kita udah mensyukuri nikmat akal ini dengan mau menggali hikmah dari apa-apa yang ada di sekitar? Wallahu a’lam. [IB]

Tags: hewan qurbanPenyembelihan Hewan Qurban
ShareTweetSend
Previous Post

Dewan Rohingya Eropa Ungkap Ribuan Muslim Rohingya Dibantai di Myanmar

Next Post

Pengasuh Al Mukmin Ingatkan Kisah Nabi Ibrahim di Khotbah Idul Adha 1438 H

Next Post
Pengasuh Al Mukmin Ingatkan Kisah Nabi Ibrahim di Khotbah Idul Adha 1438 H

Pengasuh Al Mukmin Ingatkan Kisah Nabi Ibrahim di Khotbah Idul Adha 1438 H

Beginilah Keikhlasan dan Rasa Cemburu Sarah (Bagian II)

Beginilah Keikhlasan dan Rasa Cemburu Sarah (Bagian II)

Diusia 90 Tahun, Sarah Akhirnya Dikaruniai Anak (Bagian III)

Diusia 90 Tahun, Sarah Akhirnya Dikaruniai Anak (Bagian III)

  • Latest
  • Popular
Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

Pengumuman Nomor Kontak Baru Redaksi Panjimas.com

8 Mar 2024
Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

Sinead O’Connor Bangga Menjadi Muslim

18 Mar 2024
Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

Tolak Keras Akui Israel, DSKS Protes ke DPRD Solo

11 Jun 2025
Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

Gema Takbir Jogja yang diselenggarakan AMM Gondomanan 30 Maret 2025

28 Mar 2025
UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

UU Baru Disahkan, Masyarakat Diambang Kecemasan

28 Mar 2025
Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

Pondok Ngruki Buka Puasa Bersama BRIN dan Balitbang Agama Semarang

22 Mar 2025
Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

Perang Spanduk Antara Laskar VS Gudang Miras Terus Berlanjut

11 Mar 2025
Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

Gudang Miras di Colomadu Ngeyel Berdiri Padahal Ditolak Warga, Siapa Bekingnya?

8 Mar 2025
Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

Buka Kedai Babi di Pasar Malam Arabian, Mall Sukoharjo Nodai Bulan Suci

1 Mar 2025
Ada Kearifan pada Daging Qurban

Ada Kearifan pada Daging Qurban

50 Ciri Gangguan Jin

50 Ciri Gangguan Jin

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Benarkah 2 Juta Muslim Murtad Tiap Tahun?

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Inilah Kisah-kisah Keji & Tak Senonoh yang Melecehkan para Nabi dalam Kitab Suci Kristen

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Hubungan Suami Istri Disunnahkan pada Malam Jum’at?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Kisah Malang Tabi’in Mujahid Hafal Al-Qur’an yang Murtad, Apa Penyebabnya?

Penyaliban Firaun dan Yesus, Fakta atau Fiktif?

Nih Sejarahnya Kenapa Yesus Dianggap Tuhan

  • About Us
  • Contact
  • Disclaimer
  • Copyright
  • Donation
  • Pedoman Media Siber

Seluruh materi baik artikel, berita, foto, video maupun logo dalam situs Panjimas.com bebas copy untuk keperluan dakwah dan referensi non-komersial, dengan mencantumkan sumbernya (Panjimas.com).Anda bisa turut berdakwah dengan mengirimkan informasi, berita, artikel dan opini untuk dipublikasikan non komersial.

Email: [email protected] | Telp/SMS: 0812 60000 560

Copyright © 2025 — Panjimas. All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • NEWS
    • Nasional
    • Internasional
  • ISLAMIA
    • Aqidah
    • Kuliah Akhlaq
    • Doa & Zikir
    • Fiqih
    • Khutbah
    • Sirah Nabi
    • Thibbun Nabawi
  • INSPIRASI
    • Salafus Shalih
    • Tokoh
    • Muallaf
    • Miracle
      • Mukjizat Qur’an
      • Keajaiban Sunnah
      • Karomah Syuhada
  • NAHIMUNKAR
    • Aliran Sesat & TBC
    • Kristenisasi & Pemurtadan
    • SEPILIS
    • Konspirasi
  • PARENTING
    • Muslimah
    • Remaja
  • Citizens
    • Opini
    • Suara Pembaca
    • Silaturrahim
    • Agenda Umat
  • PANJIMART
    • Properti
    • Produk Digital
    • Rupa-Rupa
    • Resensi Buku
  • GALERI
    • Photo
    • Video
  • SOLIDARITAS
    • Panjimas Care
    • Filantropi

Copyright © 2019
Panjimas. All Rights Reserved.